Kamis, 18 Juni 2015

Mata Kuliah Ilmu Jiwa Belajar Bahasa

  1.  ANAK DIDIK BELAJAR, GURU MENDIDIK, klik DI SINI

Perencanaan Desain Strategi Pembelajaran Bahasa Arab

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan pembuatan tugas makalah diskusi, dengan judul perencanaan desain strategi pembelajaran.
Sholawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, karena beliaulah satu-satunya Nabi yang mampu mengubah dunia dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang yakni agama islam.
       Makalah ini disusun dan diuraikan secara efektif dengan landasan pengetahuan yang diambil dari buku panduan untuk menambah wawasan. Namun, kiranya makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kami menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan isi dari makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan kepada pembaca serta mendapat ridho Allah.


Parepare, 27 November 2014
                                                                                     Penulis,

                                                                                           

Kelompok IV
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................. ii
BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1  Latar Belakang Masalah............................................................................... 1
1.2  Rumusan Masalah........................................................................................ 1
BAB II. PEMBAHASAN............................................................................................ 2
2.1  Pengertian Strategi Pembelajaran................................................................ 2
2.2  Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran........................................... 3
2.3  Cara Memilih Strategi Pembelajaran............................................................ 5
2.4  Komponen Strategi Pembelajaran................................................................ 6
2.5  Memilih Strategi Pembelajaran.................................................................... 8
BAB III. PENUTUP
3.1  Kesimpulan................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA






BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
       Dalam dunia pendidikan strategi diartikan sebagai “ a plan method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal” (J.R. David, 1976). Dengan demikian strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang di desain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Bagaimana upaya mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal, dinamakan metode, ini berarti, metode yang digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dengan demikian, bisa terjadi satu strategi digunakan beberapa metode. Oleh karena itu, strategi berbeda dengan metode. Strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu; sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan suatu strategi.[1]
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.2.1 menjelaskan pengertian strategi pembelajaran, pertimbangan pemilihan strategi pembelajaran, cara memilih strategi pembelajaran, komponen strategi pembelajaran, dan memilih strategi pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN


2.1  Pengertian Perencanaan Desain Strategi Pembelaran
Menurut kemp (1995), stategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan  oleh guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien. Menurut dick and carey (1985), strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.[2]
Pembelajaran adalah usaha agar dengan kemauannya sendiri seorang dapat belajar, dan menjadikannya sebagai salah satu kebutuhan hidup yang tidak dapat ditinggalkan. Sedangkan strategi adalah suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dengan demikian strategi bukanlah sembarang langkah atau tindakan melainkan langkah atau tindakan yang telah dipikirkan dan dipertimbangkan baik buruknya, dampak positif dan negatifnya dengan matang, cermat dan mendalam.
Strategi pembelajaran adalah langkah-langkah yang terencana dan bermakna luas dan mendalam serta berdampak jauh kedepan dalam menggerakkan seseorang agar dengan kemampuan dan kemaunnya sendiri dapat melakukan kegiatan yang berhubungan dengan belajar.
Strategi adalah upaya atau usaha yang dilakukan oleh guru untuk dapat memperlancar proses kegiatan belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien, jadi strategi pembelajaran bahasa arab adalah Upaya yang dilakukan guru (pendidik) terhadap peserta didik dalam proses pembelajaran demi tercapainya tujuan pembelajaran.
Strategi pembelajaran adalah upaya guru dalam menciptakan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar. Strategi juga dapat dimaknai sebagai pilihan pola kegiatan belajar mengajar yang ditetapkan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif.
2.2.  Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran
Pembelajaran pada dasarnya adalah proses penambahan informasi dan kemampuan baru. Ketika kita berpikir informasi dan kemampuan apa yang harus dimiliki oleh siswa, maka pada saat itu juga kita semestinya berpikir strategi apa yang harus dilakukan agar semua itu dapat tercapai secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, sebelum menentukan strategi pembelajaran yang dapat digunakan, ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan:
2.2.1        Pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan yang akan dicapai
Pertimbangan ini merupakan pertimbangan pertama yang harus kita perhatikan, karena semakin kompleks tujuan pembelajaran yang ingin dicapai maka semakin rumit juga strategi pembelajaran yang harus dirancang. Perencanaan strategi tidak lain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu, oleh karena itu sehubungan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai maka pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan adalah sebagai berikut[3]:
2.2.1.1  Apakah tujuan pembelajaran yang ingin dicapai berkenaan dengan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik?
2.2.1.2  Bagaimana kompleksitas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, apakah tingkat tinggi atau rendah?
2.2.1.3  Apakah untuk mencapai tujuan itu memerlukan keterampilan akademis?
2.2.2        Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran
Matei pembelajaran merupakan pertimbangan kedua yang harus kita perhatikan karena materi pelajaran yang sederhana seperti materi hafalan kosa kata, memungkinkan siswa hanya dituntut untuk mendengar, mencatat, dan menghafalnya. Namun, apabila materi pembelajaran berupa teori atau keterampilanmaka strategi pembelajaran pun harus dirancang sedemikian rupa sehingga materi pembelajaran dapat mencapai tujuan yang diharapkan, oleh karena itu untuk merancang suatu strategi pembelajaran yang berhubungan dengan materi pembelajaran maka dapat diajukan beberapa pertanyaan sebagai berikut:
2.2.2.1  Apakah untuk mempelajari materi pembelajaran itu memerlukan prasyarat tertentu atau tidak?
2.2.2.2  Apakah tersedia buku-buku sumber untuk mempelajari materi itu?
2.2.3        Pertimbangan dari sudut siswa
Siswa adalah individu yang unik, yang memiliki perbedaan, walaupun secara fisik mungkin sama, namun ada hal-hal tertentu yang pasti berbeda, misalnya perbedaan dari sudut  minat,bakat, kemampuan bahkan gaya belajar. Dengan demikian, perencanaan suatu strategi pembelajaran harus sesuai dengan keadaan dan kondisi siswa. Beberapa pertanyaan mengenai perencanaan strategi pembelajaran ditinjau dari sudut siswa sebagai berukut:
2.2.3.1  Apakah strategi pembelajaran sesuai dengan tingkat kematangan siswa?
2.2.3.2  Apakah strategi pembelajaran itu sesuai dengan minat, bakat dan kondisi siswa?
2.2.3.3  Apakah strategi pembelajaran itu sesuai dengan gaya belajar siswa?
2.2.4        Pertimbangan-pertimbangan lainnya
       Pertimbangan lainnya adalah pertimbangan ditinjau dari strategi itu sendiri, karena banyak strategi yang dapat kita gunakan dalam suatu pembelajaran. Beberapa pertanyaan yang dapat diajukan mengenai pertimbangan ditinjau dari strategi itu sendiri sebagai berikut:
2.2.4.1  Apakah untuk mencapai tujuan hanya cukup dengan satu strategi saja?
2.2.4.2  Apakah strategi yang kita tetapkan dianggap satu-satunya strategi yang dapat digunakan?
2.2.4.3  Apakah strategi itu memiliki nilai efektivitas dan efisiensi?[4]

2.3. Cara Memilih Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran meliputi aspek yang luas daripada metode pembelajaran. Strategi pembelajaran merupakan cara pandang dan pola pikir guru dalam mengajar. Dalam mengembangkan strategi pembelajaran guru perlu mempertimbangkan beberapa hal antara lain:
2.3.1        Bagaimana mengaktifkan siswa dalam pembelajaran.
2.3.2        Bagaimana cara membangun peta konsep pembelajaran.
2.3.3        Bagaimana mengumpulkan informasi dengan stimulus pertanyaan efektif.
2.3.4        Bagaimana menggali informasi dari media cetak
2.3.5        Bagaimana membandingkan dan mensintesiskan informasi
2.3.6        Bagaimana mengawasi (mengamati) kerja siswa secara aktif
2.3.7        Bagamana cara menganalisis dengan peta akibat atau roda masa depan
2.3.8        Bagaimana melakukan kerja praktik.
2.4 Komponen Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran pada intinya adalah suatu kegiatan yang terencana secara sistematik yang ditujukan untuk menggerakkan peserta didik agar mau melakukan kegiatan belajar dengan kemauan dan kemampuannya sendiri. Semua komponen yang terkait dengan strategi pembelajaran harus direncanakan dengan baik dan matang, yang dibangun berdasarkan teori dan konsep tertentu.
2.4.1        Penetapan perubahan yang diharapkan dalam pembelajaran bahasa arab
Kegiatan belajar mengajar ditandai dengan adanya usaha secara terencana dan sistematika yang ditujukan untuk mewujudkan adanya perubahan pada diri peserta didik, baik pada aspek wawasan, pemahaman, keterampilan, sikap, dan sebagainya. Dalam menyusun startegi pembelajaran berbagai perubahan harus ditetapkan secara spesifik, terencana dan terarah, penetapan perubahan yang diharapkan harus dituangkan dalam rumusan yang operasional dan terukur sehingga mudah diidentifiksi dan terhindar dari pembiasan, juga dituangkan dalam tujuan pengajaran yang konkrit, menggunakan bahasa operasional, dan dapat diperkirakan alokasi waktu dan lainnya yang dibutuhkan.
2.4.2        Penetapan pendekatan pembelajaran bahasa arab.
Pendekatan adalah sebuah kerangka analisis yang akan digunakan dalam memahami suatu masalah. Dalam pendekatan tersebut terkadang menggunakan tolak ukur sebuah disiplin ilmu pengetahuan, tujuan yang ingin dicapai, langkah-langkah yang akan digunakan, atau sasaran yang dituju.
Dalam menetapkan strategi pembelajaran berkaitan dengan cara pendekatan belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif dalam mencapai sasaran adalah bagaimana cara guru memandang suatu persoalan, konsep, pengertian dan teori apa yang akan digunakan dalam memecahkan suatu kasus akan sangat mempengaruhi hasil, oleh karena itu, seorang guru harus memastikan terlebih dahulu tentang pendekatan mana yang akan digunakan dalam kegiatan belajarnya.
2.4.3        Penetapan metode dalam pembelajaran bahasa arab.
Metode pembelajaran sangat memegang peranan penting dalam mendukung kegiatan pembelajaran, tetapi penggunaan metode tersebut selain harus mempertimbangkan tujuan yang ingin dicapai, juga memperhatikan bahan pelajaran yang akan diberikan, kondisi anak didik, lingkungan, dan kemampuan dari guru itu sendiri.
2.4.4        Penetapan norma keberhasilan pembelajaran bahasa arab.
Menetapkan suatu norma keberhasilan dalam suatu kegiatan pembelajaran merupakan hal yang penting. Dengan demikian, sistem penilaian dalam kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu strategi yang tidak dapat dipisahkan dengan strategi dasar lainnya.
2.5. Memilih Strategi Pembelajaran
       Agar dapat dipilih strategi mengajar yang serasi, harus diperhatikan tujuan yang ingin dicapai, baik TU maupun TIU dan TIK. Sering terjadi bahwa pengajar telah merumuskan tujuan instruksional yang baik, akan tetapi menggunakan strategi mengajar yang tidak serasi dengan hasil belajar yang diharapkan. di bawah ini kami cantumkan sejumlah pertanyaan yang dapat digunakan sebagai pegangan untuk memilih strategi mengajar yang serasi. [5]
2.5.1        Apakah tujuan itu bersifat kognetif, efektif, atau psikomotor?
2.5.2        Apakah tujuan itu bertingkat rendah atau tinggi?
2.5.3        Apakah tujuan banyak memerlukan reinforcement atau ulangan?
2.5.4        Apakah diperlukan partisipasi aktif dari siswa, secara individual, kelompok kecil, atau kelompok besar?
2.5.5        Apakah tujuan itu memerlukan keterampilan akademis?
2.5.6        Apakah dituntut keterampilan interpersonal?
2.5.7        Apakah diperlukan keterampilan mengenai proses penelitian ilmiah?
2.5.8        Apakah tersedia atau harus disediakan sumber-sumber mengajar?
2.5.9        Apakah strategi mengajar itu sesuai dengan determinan kurikulum dan misi lembaga pendidikan itu?
2.5.10    Apakah strategi mengajar itu cuup menguntungkan dari segi waktu, biaya, dan usaha yang diperlukan?
2.5.11    Apakah diperlukan lebih dari satu strategi mengajar untuk mencapai tujuan itu?
2.5.12    Apakah strategi itu sesuai dengan gaya belajar siswa?
       Strategi mengajar adalah pendekatan umum dalam mengajar dan tidak begitu terinci dan bervariasi disbanding dengan kegiatan belajar siswa seperti yang dicantumkan dalam rencana instruksional atau persiapan satuan pelajaran. Jumlah strategi mengajar terbatas a untuk mencapai tukan tetapi dalam satu pelajaran dapat digunakan beberapa macam agar tujuan pelajaran tercapai. ada strategi mengajar yang lebih sesui untuk mencapai tujuan tingkat tingkat rendah, sedangkan untuk tujuan pelajaran tingkat tinggi strategi itu tidak serasi dan harus digunakan strategi lain. Tiap strategi mengajar mempunyai sejumlah kebaikan akan tetapi di smping itu ada pula kelemahan masing-masing. Di bawah ini kami berikan strategi mengajar yang lazim digunakan, diurutkan menurut tingkatan tujuan pengajaran, dari yang paling rendah kepada yang paling tinggi.


STRATEGI MENGAJAR UTAMA


STRATEGI MENGAJAR
KEBAIKAN
KELEMAHAN

1
2
3
1.      kuliah
Serasi untuk memberikan informasi kepada pendegar yang berjumlah besar. Biaya kecil.
Komunikasi satu arah; siswa “pasif”, menggunakan hanya satu alat dria yaitu pendegaran; siswa tidak diharuskan berfikir, mengutamakan hafalan, bahan kognitif tingkat rendah
2.      Demonstrasi
Menyampaikan informasi pada kelompok besar; hemat biaya; bahkan kognitif tingkat rendah
Komunikasi satu arah; siswa “pasif”; memamfaatkan dua alat dria (pendengaran dan penglihatan); mengutamakan igatan
3.      Praktek latihan

Banyak menggunakan reinforcement meningkatkan ingatan; dapat digunakan dalam kelompok besar dan kecil.

Mengutamakan ulangan nilai transfer minimal, penerapan terbatas.
4.      Diskusi- bertanya
yang serasi mendorong siswa aktif berpikir
hanya baik digunakan dalam kelompok kecil, menuntut keterampilan merumuskan pertanyaan pikiran atau lacakan, serta manajemen agar siswa turut berpikir.
5.      Analisis situasi- dilema
siswa diharuskan menganalisis data sambil berpikir kritis, juga dikembangkan dimensi afektif (nilai dan pendapat).
Sukar  dilaksanakan dalam kelompok besar, menuntut pertanyaan yang cermat dari pihak guru, dapat beralih ke topik yang sangat kontrovesial.

6.      Inkuiri- penemuan
siswa disuruh melakukan eksperimen, menggunakan proses ilmiah; partisipasi aktif siswa; melatih pemikiran analitis.
hanya dapat dalam kelompok kecil; memerlukan perencanaan yang baik dan keterampilan manajemen kelas; siswa mudah menyimpang perhatiannya.
7.      Kerja lapangan
Memberi pengalaman langsung; melatih keterampilan mengobservasi, mencatat data, menganalisis data dan menyusun laporan
Siswa harus dipersiapkan  dengan baik; karyawisata harus dipersiapkan jauh sebelumnya; sering memerlukan izin, adakalanya makan biaya dan waktu yang banyak.
8.      Pemrosesan informasi
Membimbing siswa membentuk konsep, interpretasi data, mengaplikasikan prinsip; mendorong siswa berpikir kritis.
Menuntut teknik mengajar induktif yang sukar direncanakan; memerlukan waktu banyak untuk memantau, memberi balikan dan menilainya.
9.      Penelitian akademis- penggunaan informasi
Membimbing siswa melakukan pendekatan sistematis dalam melakukan identifikasi dan evaluasi informasi, juga dalam melakukan pencatatan, analisis, sintesis data, mengambil kesimpulan serta menyampaikannya.
Mengharuskan persiapan siswa yang cermat dan terinci: memerlukan waktu, sumber dan bahan yang banyak.
10.  Pemecahan masalah action research
Memberi latihan untuk membicarakan masalah personal, sosial, lokal maupun global; menerapkan pengetahuan yang dimiliki, menggunakan pengetahuan kognitif dan akademis tingkat lebih tinggi.
Memerlukan waktu untuk mengembangkan dasar pengetahuan dan keterampilan akademis; memerlukan cara berpikir divergen yang sukar dites dan dievaluasi.
11.  Dramatisasi bermain peranan
Mendorong siswa untuk berpartisipasi pada taraf tinggi yang melibatkan kognisi dan emosi.
Menuntut keterampilan tinggi dari pengajar dalam mempersiapkan siswa, juga dalam manajemen kelas; sering memerlukan waktu banyak; menuntut dari semua siswa agar menjadi pengamat aktif.
12.  Simulasi ( atau cybernatics, bila didesain dengan teknologi mesin)
Memberi kesempatan kepada siswa belajar dari akibat perbuatannya sendiri;  mengharuskan siswa berpartisipasi aktif penuh, dan menggunakan taraf belajar kognitif dan afektif tingkat lebih tinggi.
Menuntut perencanaan cermat, dan persiapan bahan, sumber; keberhasilan bergantung pada kesediaan dan kemampuan siswa menganalisis kelakuannya sendiri; menuntut suasana kelas yang demokratis agar siswa tidak takut mengambil resiko.
13.  Synectics
Mendorong siswa menjelajahi hal-hal yang tak biasa, yang lain daripada yang lain; menciptakan suasana baru; merangsang siswa mengadakan sintesis serta pertimbangan dan pemikiran kritis kreatif.
Menuntut persiapan siswa yang sering makan waktu banyak; hasilnya sering sukar dievaluasi karena memerlukan kriteria yang kompleks; pelaksanaannya makan waktu banyak.
14.  Proyek aksi sosial
Menghapuskan batas antara sekolah dan masyarakat; menuntut siswa menerapkan hasil belajar kognitif dan afektif secara luas; hasilnya dapat bermanfaat bagi masyarakat.
Memerlukan perencanaan yang sangat cermat; siswa harus benar-benar dipersiapkan untuk memperoleh pengetahuan dasar yang luas; selain itu diperlukan keterampilan akademis; makan waktu banyak.



BAB III
PENUTUP


3.1  Kesimpulan
       Dari pembahasan tentang perencanaan desain strategi pembelajaran maka dapat disimpulkan: Strategi adalah upaya atau usaha yang dilakukan oleh guru untuk dapat memperlancar proses kegiatan belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien, jadi strategi pembelajaran bahasa arab adalah Upaya yang dilakukan guru (pendidik) terhadap peserta didik dalam proses pembelajaran demi tercapainya tujuan pembelajaran.
       Dalam menentukan strategi pembelajaran yang dapat digunakan, ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan seperti: Pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan yang akan dicapai; Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran; Pertimbangan dari sudut siswa; Pertimbangan-pertimbangan lain.
       Dalam mengembangkan strategi pembelajaran guru perlu mempertimbangkan beberapa hal antara lain: Bagaimana mengaktifkan siswa dalam pembelajaran; Bagaimana cara membangun peta konsep pembelajaran; Bagaimana mengumpulkan informasi dengan stimulus pertanyaan efektif; Bagaimana menggali informasi dari media cetak;Bagaimana membandingkan dan mensintesiskan informasi; Bagaimana mengawasi (mengamati) kerja siswa secara aktif; Bagamana cara menganalisis dengan peta akibat atau roda masa depan; Bagaimana melakukan kerja praktik.
       Komponen strategi pembelajaran: Penetapan perubahan yang diharapkan dalam pembelajaran bahasa arab; Penetapan pendekatan pembelajaran bahasa arab; Penetapan metode dalam pembelajaran bahasa arab; Penetapan norma keberhasilan pembelajaran bahasa arab.
       Agar dapat dipilih strategi mengajar yang serasi, harus diperhatikan tujuan yang ingin dicapai, baik TU maupun TIU dan TIK . Adapun sejumlah pertanyaan yang dapat digunakan sebagai pegangan untuk memilih strategi mengajar yang serasi yaitu Apakah tujuan itu bersifat kognetif, efektif, atau psikomotor?; Apakah tujuan itu bertingkat rendah atau tinggi?; Apakah tujuan banyak memerlukan reinforcement atau ulangan?; Apakah diperlukan partisipasi aktif dari siswa, secara individual, kelompok kecil, atau kelompok besar?; Apakah tujuan itu memerlukan keterampilan akademis? ; Apakah dituntut keterampilan interpersonal? ; Apakah diperlukan keterampilan mengenai proses penelitian ilmiah?; Apakah tersedia atau harus disediakan sumber-sumber mengajar?; Apakah strategi mengajar itu sesuai dengan determinan kurikulum dan misi lembaga pendidikan itu?; Apakah strategi mengajar itu cuup menguntungkan dari segi waktu, biaya, dan usaha yang diperlukan?; Apakah diperlukan lebih dari satu strategi mengajar untuk mencapai tujuan itu?; Apakah strategi itu sesuai dengan gaya belajar siswa?




DAFTAR PUSTAKA

Nasution S. 1989. Kurikulum Dan Pengajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Wina sanjaya. 2008. Kurikilum dan pembelajaran.Jakarta: Kencana.
Wina sanjaya.  2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
                                                                                                      


[1] Dr. Wina sanjaya, Kurikilum dan pembelajaran (Jakarta: Kencana, 2008), h. 294
[2]  Dr. Wina sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 126.
[3] Dr. Wina sanjaya, kurikulum dan pembelajaran (Jakarta: kencana, 2005), h. 297-298.
[4] Dr. Wina sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 129-130.

[5] Dr. S. Nasution, kurikulum dan pengajaran (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1989), h. 79-84.