KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kehadirat Allah SWT
yang
telah memberikan nikmat dan karunia-Nya, yaitu nikmati iman dan islam yang dengan nikmat itu kita
akan senantiasa dalam ridha Allah SWT. Shalawat serta salam semoga terlimpah
kepada Nabi besar Muhammad SAW, juga kepada para sahabat, tabi’in, tabi tabi’innya juga kita selaku umatnya.
Dalam
makalah kami yangberjudul
“Perencanaan
Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab”, kami susun salah
satunya untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Perencanaan Desain
Pembelajaran Bahasa Arab, juga dipersembahkan untuk para
mahasiswa yang ingin memperkaya khanazah keilmuan. Kami berharap makalah ini bisa membawa perubahan dalam pola paradigma
setiap mahasiswa karena selama ini yang terjadi pada para mahasiswa Pendidikan
Bahasa Arab
khususnya seringkali tidak ada keseriusan dalam menyelesaikan tugas. Bukan
berarti kami yang paling serius, tapi ini hanya sekedar ulasan dari penulis. Semoga
makalah ini berguna bagi semuanya.
Tiada kesempurnaan di atas bumi ini
karena kesempurnaan hanya milik Allah. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari bapak selaku dosen kami kiranya sedia untuk memperbaiki segala kekurangan
yang terdapat didalam makalah kami ini. Akhirnyaatas segala hormat, kami ucapkan terimakasih.
DAFTAR ISI
Halaman
Judul............................................................................................ i
Kata Pengantar........................................................................................... ii
Daftar Isi...................................................................................................... ii
BAB I . PENDAHULUAN......................................................................... 1
A.
Latar Belakang
Masalah.................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................
BAB II . PEMBAHASAN............................................................................
A.
Pentingnya
Perencanaan Pembelajaran Bahasa Arab................
B.
Manfaat Perencanaan Tujuan
Pembelajaran Bahasa Arab.......
C.
Fungsi Perencanaan Pembelajaran Bahasa Arab.......................
BAB III . PENUTUP...................................................................................
A.
Kesimpulan.......................................................................................
B.
Saran.................................................................................................
Daftar Pustaka
.................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG MASALAH
Ada
beberapa definisi tentang perencanaan yang rumusannya berbeda-beda satu dengan
yang lain. Cunningham misalnya mengemukakan bahwa perencanaan ialah menyeleksi
dan menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsiuntuk masa yang akan
datang dengan tujuan memvisualisasi dan memformulasi hasil yang diinginkan,
urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat
diterima yang akan digunakan dalam penyelesaian. Menurut Arthur W. Steller
bahwa perencanaan adalah hubungan antara apa yang ada sekarang (what is)
dengan bagaimana seharusnya (what should be)yang bertalian dengan
kebutuhan, penentuan tujuan, prioritas, program, dan alokasi sumber. Sedangakan
menurut Stephen P. Robbins bahwa perencanaan adalah suatu cara untuk
mengantisipasi dan menyeimbangkan perubahan.
Menurut Degeng pembelajaran atau pengajaran adalah upaya untuk
membelajarkan peserta didik.
Tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yang perlu
dipertimbangkan dalam merencanakan pembelajaran. Sebab segala kegiatan
pembelajaran muaranya pada tercapainya tujuan tersebut.
Dilihat dari sejarahnya, tujuan pembelajaran pertama kali
diperkenalkan oleh B.F.Skinner pada tahun 1950 yang diterapkannya dalam ilmu
perilaku (behavioral science) dengan maksud untuk meningkatkan mutu
pembelajaran. Kemudian diikuti oleh Robert Mager yang menulis buku yang berjudul
Preparing Instructional Objective pada tahun 1962. Selanjutnya
diterapkan secara meluas pada tahun 1970 diseluruh lembaga pendidikan termasuk
di Indonesia. Penuangan tujuan pembelajaran ini bukan saja memperjelas arah
yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan belajar, tetapi dari segi efesiensi
diperoleh hasil yang maksimal.[1]
Pembelajaran yang akan direncanakan memerlukan berbagai teori untuk
merancang agar rencana pembelajaran yang disusun benar-benar dapat memenuhi
harapan dan tujuan pembelajaran.
Menurut pemakalah bahwa perencanaan tujuan pembelajaran adalah
pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
dalam membelajarkan peserta didik.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Seberapa penting perencanaan pembelajaran ?
2.
Apa manfaat
perencanaan tujuan pembelajaran bahasa arab ?
3.
Apa
fungsi perencanaan tujuan pembelajaran bahasa arab ?
4.
Bagaimana
langkah-langkah penyusunan perencanaan dalam mencapai tujuan pembelajaran
?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pentingnya
Perencanaan Pembelajaran Bahasa Arab
Seorang
arsitek yang profesional, sebelum ia membangun sebuah gedung, terlebih dahulu
ia akan merancang bentuk gedung yang sesuai dengan struktur dan kondisi tanah,
selanjutnya ia akan menentukan berbagai bahan yang dibutuhkan, menghitung biaya
yang diperlukan termasuk menentukan berapa jumlah pegawai yang dibutuhkan
termasuk menentukan berapa jumlah pegawai yang dibutuhkan.mengapa seorang
arsitek perlu melakukan semua itu ? itulah penting perencanaan. Melalui
perencanaan yang matang ia dapat menentukan estimasi waktu yang dibutuhkan
unutk menbangun gedung sesuai dengan harapan, bahkan ia pun dapat memprediksi
kekuatan gedung tersebut. Coba bayangkan bagaimana seandainya seorang arsitek
dalam membangun gedung tanpa perencanaan yang matang.
Demikian
seorang pekerja profesional lainnya. Sebelum ia melakukan pekerjaan sesuai
dengan keahliannya, ia akan melakukan perencanaan terlebih dahulu. Seorang
pengacara profesional, sebelum ia menangani kasus hukumnya, terlebih dahulu ia
akan mempelajari pasal-pasal yang terkait dengan kasus hukumnya. Seorang
pelatih sepak bola, sebelum timnya melakukan pertandingan terlebih dahulu ia
akan merancang terlebih dahulu, bagaimana agar timnya memenangkan pertandingan
dengan mengkaji kekuatan tim lawannya. Inilah hakikat perencanaan. Perancanaan
disusun untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Menurut
Deshimer (1990) ada dua alasan perlunya perencanaan:
1.
Hakikat manusia yang memiliki kemampuan dan pilihan
untuk berkreasi sesuai dengan pandangannya.
2.
Setiap manusia hidup dalam kelompok yang
saling berhubungan satu dengan yang lainnya sehingga selamanya membutuhkan koordinasi dalam melaksanakan
berbagai aktivitas.
Nah, sekarang bagaimana dengan pembelajaran.
Apakah seorang guru perlu melakukan perencanaan ? kalau kita percaya guru
sebagaipekerjaan profesional, tentu saja setipa guru yang akan melaksanakan
pekerjaannya perlu melakukan perencanaan. Mengapa perencanaan pembelajaran
dibutuhkan ? Hal ini disebabkan beberapa hal.
1.
Pembelajaran adalah proses yang bertujuan.
Sesederhana apa pun proses pembelajaran yang dibangun oleh guru, proses
tersebut diarahkan untuk mencapai suatu tujuan.
2.
Pembelajaran adalah proses kerja sama. Proses
pembelajaran minimal akan melibatkan guru dan siswa.
3.
Proses pembelajaran adalah proses yang
kompleks. Pembelajaran bukan hanya sekadar menyampaikan materi pelajaran. Akan
tetapi suatu proses pembentukan perilaku
perilku siswa.
4.
Proses pembelajaran akan afektif manakala memanfaatkan
berbagai sarana dan prasarana yang tersedia termasuk memanfaatkan berbagai
sumber belajar.
Memerhatikan
hal diatas, maka perencanaan pembelajaran merupakan proses yang kompleks dan
tidak sederhana. Proses perencanaan
memerlukan pemikiran yang matang, sehingga akan berfungsi sebagai pedoman dalam
mencapai tujuan pembelajaran.
B.
Manfaat Perencanaan Tujuan
Pembelajaran Bahasa Arab
Seperti yang kita ketahui untuk mencapai haisil yang optimal,
senantiasa tersedia berbagai alternative. Ketika kita menyusun perencanaan,
tentu kita akan mengambil keputusan alternative mana yang terbaik agar proses
pencapaian tujuan berjalan secara efektif. Dengan demikian, ada beberapa
manfaat yang dapt kita petik dari penyusunan proses pembelajaran.
a.
Melalui
proses perencanaan yang matang, kita akan terhindar dari keberhasilan
yang bersifat untung-untungan. Artinya, dengan perencanaan yang matang dan
akurat, kita akan mampu memprediksi seberapa besar keberhasilan yang akan dapat
dicapai.
b.
Sebagai
alat untuk memecahkan masalah.
c.
Untuk
memanfaatkan berbagai sumber belajar secara tepat.
d.
Perencanaan
akan dapat membuat pembelajaran berlangsung secara sistematis. Artinya, proses
pembelajaran tidak akan berlangsung seadanya, akan tetapi akan berlangsung
secara terarah dan terorganisir.
1.
Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab
Banyak pengertian yang diberikan para ahli pembelajaran tentang
tujuan pembelajaran,yang satu sama lain memiliki kesamaan disamping ada
perbedaan sesuai dengan sudut pandang garapannya. Robert F. Mager (1962)
misalnya memberikan pengertian tujuan pembelajaran sebagaiperilaku yang hendak
dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi dan tingkat
kompetensi tertentu.[2]pengertian
kedua dikemukakan oleh Edwar L. Dejnoszka dan David E. kapel (1981), juga Kemp
(1977) yang memandang bahwa tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan
spesifik yang dinyatakan dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam
bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan. Perilaku ini
dapat berupa fakta yang konkret serta dapat dilihat dan fakta yang tersamar.[3]
Definisi ketiga dikemukakan oleh Fred Percival dan Henry Ellington (1984) yakni
tujuaj pembelajaran adalah suatu pernyataan yang jelas dan menunjukkan
penampilan atau keterampilan siswa tertentu yang diharapkan dapat dicapai
sebagai hasil belajar.[4]
2.
Taksonomi Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran biasanya diarahkan pada salah satu kawasan dari
taksonomi. Benyamin S. Bloom dan D. Krathwohl (1964) memilah taksonomi
pembelajaran dalam tiga kawasan, yakni kawasan kognitif, afektif, dan
psikomotor.[5]
a.
Kawasan kognitif
Kawasan kognitif adalah kawasan yang membahas tujuan pembelajaran
berkenaan dengan proses mental yang berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke
tingkat yang lebih tinggi yakni evaluasi. Kawasan kognitif ini terdiri atas 6
(enam) tingkatan byang secara hierarkis berurut dri yang paling rendah
(pengetahuan) sampai ke yang paling tinggi (evaluasi) dam dijelaskan sebagai
berikut:
1) Tingkat
pengetahuan (knowledge).
Pengetahuan
di sini diartikan kemampuan seseorang dalam menghafal atau mengingat kembali
atau mengulang kembali pengetahuan yang pernah diterimanya.
a)
Tingkat pemahaman (comprehension)
Pemahaman
di sini diartikan kemampuan seseorang dalam mengartikan, menafsirkan,
menerjemahkan atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang
pengetahuan yang pernah diterimanya.
b)
Tingkat
penerapan (Applicatioan)
Penerapan di sini diartikan kemampuan seseorang dalam
menggunakan pengetahuan dalam memecahkan berbagai masalah yang timbul dalam
kehidupan sehari-hari.
c)
Tingkat
Analisis (Analysis)
Penerapan di sini diartikan kemampuan seseorang dalam
menggunakan pengetahuan dalam memecahkan berbagai masalah yang timbul dalam
kehidupan sehari-hari.
d)
Tingkat
sintesis (Synthesis)
Sintesis di sini diartikan kemampuan seseorang dalam
mengaitkan dan menyatukan berbagai elemen dan unsur pengetahuan yangb ada
sehingga terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh.
e)
Tingkat Evaluasi
(Evaluation)
Evaluasi di sini diartikan kemampuan seseorang dalam
membuat perkiraan atau keputusan yang tepat berdasarkan kriteria atau
pengetahuan yang dimilikinya.
b.
Kawasan Afektif
(sikap dan perilaku)
Kawasan tertentun afektif adalah satun domain
yang berkaitan dengan sikap, nilai-nilai interes, apresiasi (penghargaan) dan
penyesuaian perasaan sosial. Tingkatan afeksi ini ada lima, dari yang paling
sederhana ke yang kompleks adalah sebagai berikut:
1)
Kemauan menerima
Kemauan menerima merupakan keinginan untuk memperhatikan
suatu gejala atau rancangan tertentu, seperti keinginan membaca vuku, mendengar
musik atau bergaul dengan orang yang mempunyai ras berbeda.
2)
Kemauan menanggapi
Kemauan menanggapi merupakan kegiatan yang menunjukkan pada partisipasi
aktif dalam kegiatan tertentu,.
3)
Berkeyakinan
Berkeyakinan berkenaan dengan kemauan menerima sistem nilai tertentu pada
diri individu.
4)
Penerapan karya
Penerapan karya berkenaan dengan penerimaan terhadap berbagai sistem nilai yang berbeda-beda berdasarkan
pada suatu sistem nilai yang tinggi.
5)
Ketekunan dan ketelitian
Ini adalah
tingkatan afektif yang tertinggi
C. Fungsi
Perencanaan Pembelajaran Bahasa Arab
Perencanaan
pembelajaran memiliki beberapa fungsi diantaranya:
1.
Fungsi kreatif
Pembelajaran dengan menggunakan perencanaan
yang matang, akan dapat memberikan umpan balik yang dapat menggambarkan
berbagai kelemahan yang terjadi.melalui umpan balik itulah guru dapat
meningkatkan dan memperbaiki program. Secara kreatif, guru akan selalu
memperbaiki berbagai kelemahan dan menemukan hal-hal baru.
2.
Fungsi inovatif
Mungkinkah suatu inovasi pembelajaran akan
muncul tanpa direncanakan, atau diketahui terlebih dahulu berbagai kelemahan ?
tidak , bukan ? suatu inovasi hanya mugkin muncul seandainya kita memahami
adanya kesenjangan itu hanya mungkin dapat ditangkap, manakala kita memahami
proses yang dilaksanakan secara sistematis. Proses pembelajaran yang sistematis
itulah yang direncanakan dan terprogram secara utuh. Dalam kaitan inilah
perencanaan memiliki fungsi inovasi.
3.
Fungsi selektif
Adakalanya untuk mencapai suatu tujuan atau
sasaran pembelajaran kita dihadapkan kepada berbagai pilihan strategi. Melaluoi
proses perencanaan kita dapat menyeleksi strategi mana yang kita anggap lebih
afektif dan efisien untuk dikembangkan. Tanpa suatu perencanaan tidak mungkin
kita dapat menentukan pilihan yang tepat. Fungsi selktif ini juga berkaitan
dengan pemilihan materi pelajaran yang dianggap sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Melalui proses perencanaan guru dapat menetukan materi mana yang
sesuai dengan materi mana yang tidak sesuai.
4.
Fungsi
komunikatif
Suatu perencanaan yang memadai harus dapat
menjelaskan kepada setiap orang yang terlibat, baik kepada guru, siswa,kepala
sekolah, bahkan kepada pihak eksternal seperti kepada orang tua dan masyarakat.
5.
Fungsi
prediktif
Perencanaan yang disusun secara benardan
akurat, dapat menggambarkan apa yang akan terjadi setelah dilakukan suatu treatment sesuai dengan program yang
disusun. Melalui fungsi prediktifnya, perencanaan dapat menggambarkan berbagai
kesulitan yang akan terjadi. Di samping itu, fungsi prediktif dapt
menggambarkan hasil yang akan diperoleh.
6.
Fungsi akurasi
Sering terjadi, guru merasa kelebihan bahan
pelajaran sehingga mereka merasa waktu yangn tersedia tidak sesuai dengan
banyaknya bahan yang harus dipelajari siswa. Akibatnya, proses pembelajaran
berjalantidak normal lagi,sebab kriteria keberhasilan diukur dari sejumlah
materi pelajaran yang disampaikan pada siswa tidak peduli materi itu dipahami
atau tidak.perencanaan yang matang dapat menghindari hal tersebut.
7.
Fungsi
pencapaian tujuan
Mengajar bukanlah sekadar menyampaikan mater,
akan tetapi membentuk manusia secara utuh. Manusia utuh bukan hanya berkembang
dalam aspek intelektual saja,akan tetapi juga dalam sikap dan keterampilan.
8.
Fungsi kontrol
Mengontrol keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan
merupakan bagian yang terpisahkan dalm suatu proses pembelajarantertentu.
Melalui perencanaan kita dapat menentukan sejauh mana materi pelajaran telah
dapt diserap oleh siswa, materi mana yang sudah dan belum dipahami oleh siswa.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yang perlu
dipertimbangkan dalam merencanakan pembelajaran. Sebab segala kegiatan
pembelajaran muaranya pada tercapainya tujuan tersebut.
Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
Bloom, B.S, (Ed). 1956. Taxonomy of Educational Objectives., Third Edition, California:
Wadsworth Publishing Company.
Fred Percival dan Henry Ellington. 1984. A hand Book of Educational Technology.
Edisi ke I.
Jerold E. Kemp.
Ed. D. 1977. Instructional Design, A plan
for unit and Course Development,
Edisi Ke II.
Hamzah B. Uno. Dr. M. Pd,
2006, PerencanaanPembelajaran,
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Wina Sanjaya, Dr. M. Pd 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Prenada Media
Group.
[1]
Dr. Hamzah B. Uno, M.Pd.,Perencanaan Pembelajaran, cet. I; (Jakarta: PT.
Bumi Aksara,2006), h. 34
[2]
Robert F. Mager, Preparing Instructional
Objectives, Edisi II, th.
1975.
[3]
Jerold E., Kemp. Ed. D. Instructional Design,
A Plan For Unit and Course Depelopment, Edisi ke II1977.
[4]
Fred Percival dan Henry Ellington, A Hand Book Of Educational Technology, Edisi
ke I1984.
[5]
Blom, B.S., (Ed.), Taxonomy of
Educational Objectives, The Classification of Educational Goals, Handbook I:
Cognitive domain, New York: Longman, Th. 1956
Tidak ada komentar:
Posting Komentar