KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الرحيم
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT. Karena tanpa limpahan rahmat-Nya kami sebagai hamba tiada artinya
baik dimata sesama hamba lebih-lebih di hadapan Allah.
Shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada baginda Rasulullah SAW.
Karena beliaulah Nabi yang berhasil membawa manusia dari kegelapan menuju zaman
terang benderang seperti yang kita rasakan pada saat ini.
Banyak hal yang membuat kami harus bersyukur kepada
Allah SWT. Diantaranya dengan terselesaikannya makalah kami ini. Hal ini
merupakan nikmat besar bagi kami, meskipun kami menyadari bahwa dalam makalah
ini sangat banyak terdapat kesalahan, namun itu diluar dari kesengajaan kami
oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangatlah kami
harapkan.
Dengan segala kerendahan hati penulis
menuturkan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :
1.
Bapak Drs. Tanwir yang selaku dosen pengajar
mata kuliah Manajemen
Pendidikan
yang dengan ikhlas membagi pengetahuan
dan bimbingannya.
2.
Kepala Perpustakaan dan
pegawainya yang telah menyiapkan dan melayani mahasiswa khususnya dalam
menyiapkan buku refrensi.
3.
Para teman-teman yang
menyempatkan diri untuk saling bertukar pikiran, membantu dalam penulisan makalah ini.
Semoga Makalah ini dapat memberikan penambahan yang luas kepada
pembaca. Walaupun karya tulis ilmiah ini mempunyai kekurangan. Penyusunan mohon
agar pembaca memberikan kritik dan sarannya yang sifatnya membangun, karena
karya tulis ilmiah ini menurut penulis masih jauh dari sempurna.
Parepare, 03
Desember 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar..........................................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah...............................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan…......................................................................................2
D. Manfaat Penulisan…....................................................................................3
BAB II. PEMBAHASAN
A.
Hakikat Supervisi………………………………….....................................4
B. Tehnik-tehnik Supervisi………………………….......................................5
C. Prinsip-prinsip Supervisi…………………………………………………..5
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................7
B. Saran............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu
pengetahuan, tehnologi, dan seni yang berlangsung begitu pesat tidak dapat lagi
diikuti kasat mata sehingga menimbulkan berbagai permasalahan yang sangat rumit
dan kompleks, serta memerlukan pemecahan secara proporsional. Hal tersebut
telah memberikan pengaruhyang sangat besar terhadap berbagai bidang kehidupan
sehingga menuntuttehnologi dan inovasi baru dalam menghadapinya. Dalam bidang
pendididkan misalnya, diperlukan berbagai tehnologi dan inovasi untuk
memecahkan masalah yang menyangkut proses belajar-mengajar, baik yang berkaitan
dengan kebijaksanaan, manajemen, pendekatan, strategi, isi, maupun
sumber-sumber pendidikan dan pembelajaran. Untuk kepentingan tersebut, para
personil pendidikan diantaranya guru, harus senantiasa meningkatkan pengetahuan
dan keterampilannya agar dapat mengelola proses belajar-mengajar secara efektif
dan efisien. Namun, untuk maksud tersebut guru-guru sering menghadapi kesulitan
jika harus melakukannya sendiri karena berbagai keterbatasan ekonomi maupun
waktu.
Pada dasarnya, guru
memiliki potensi yang cukup tinggi untuk berkreasi dan meningkatkan kinerja,
namun banyak factor yang menghambat mereka dalam mengembangkan potensinya
secara optimal. Oleh karena itu, sangat dirasakan perlunya pembinaan yang
kontinu dan berkesinambungan dengan program yang terarah dan sistematis terhadap para guru dan personil lain di
sekolah. Hal ini diperlukan lagi dalam rangka mengimplementasikan berbagai
paradigm pendidikan baru, seperti MBS. Program pembinaan guru dan personil
pendidikan tersebut lazim disebut supervise pendidikan, sebagai suatu rangkaian
dari kegiatan manajemen pendidikan. Untuk itu, para Pembina dan kepala sekolah
pelu memiliki pemahaman tentang supervisi, baik yang menyangkut pengertian,
hakikat, tujuan, dan fungsi maupun melakukan supervisi agar mereka dapat
melakukannya dengan tepat. Dalam hal ini supervisi pendidikan dapat dimaknai
sebagai kegiatan pemantaun oleh Pembina dan kepala sekolah terhadap
implementasi MBS termasuk pelaksanaan kurikulum, penilaian kegiatan
belajar-mengajar di kelas, pelusuran penyimpangan, peningkatan keadan,
perbaikan program, dan pengembangan kemampuan professional guru.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah
dri latar belakang di atas adalah sebaga berikut :
1.
Menjelaskan Hakikat Supervisi Pengajaran
2.
Menjelaskan Tehnik-tehnik Supervisi
3.
Menjelaskan Prinsip-prinsip Supervisi pengajaran
C.
Tujuan
Penulisan Makalah
Adapun tujuan dalam karya ilmiah ini,
penulisan mencoba memberikan beberapa tujuan sebagai berikut :
1.
Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitian
dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
2.
Menumbuhkan etos dikalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi
konsumen ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
3.
Karya ilmiah yang telah di tulis itu diharapkan menjadi wahana
tranformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang
yang berminat membacanya.
4.
Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
D. Manfaat Penulisan Makalah
Selanjutnya, penulisan memberikan manfaat menulis karya ilmiah sebagai
berikut:
1.
Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif.
2.
Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber.
3.
Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan.
4.
Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis.
5.
Memperoleh kepuasaan intelektual.
6.
Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Supervisi
Supervisi secara etimologi berasal dari kata “super”
dan “visi” yang mengandung arti melihat dan meninjau dari atas atau menilik dan
menilai dari atas yang dilakukan oleh pihak atasan terhadap aktivitas,
kreativitas, dan kinerja bawahan.[1]
Terdapat beberapa istilah yang hampir sama dengan
supervisi, bahkan dalam pelaksanaannya istilah-istilah tersebut sering
digunakan secara bergantian. Istilah-istilah tersebut antara lain, pengawasan,
pemeriksaan, dan inspeksi.
Dalam Carter
Good’s Dictionary of Education, dikemukakan definisi supervisi sebagai
berikut:
Segala usaha pejabat sekolah dalam
memimpin guru-guru dan tenaga kependidikan lainnya, untuk memperbaiki
pengajaran; termasuk menstilasi, menyeleksi pertumbuhan dan perkembangan
jabatan guru-guru, menyeleksi, dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahkan
pengajaran dan metode-metode mengajar serta evaluasi pengajaran.[2]
Pidarta (1988) mengutip
pendapat Jones, mengungkapkan bahwa supervisi merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari seluruh proses administrasi pendidikan yang ditujukan terutama
untuk mengembangkan efektifitas kinerja personalia sekolah yang berhubungan
dengan tugas-tugas utama pendidikan. Dalam definisi ini supervisi dipandang
sebagai subsistem dari system administrasi sekolah. Sebagi subsistem, supervisi
tidak terlepas dari system administrasi yang juga menyangkut non-guru. Namun,
titik berat dari supervisi tersebut adalah perbaikan dan pengembangan kinerja
professional yang menangani para peserta didik. Melalui perbaikan dan
pengembangan kinerja mereka, diharapkan usaha pembimbingan, pengajaran, dan
pelatihan peserta didik juga dapat berkembang, serta secara langsung dapat
meningkatkan efektivitas proses belajar-mengajar.
Pada hakikatnya
supervisi mengandung beberapa kegiatan pokok, yaitu pembinaan yang kontinu, pengembangan
kemampuan professional personil, perbaikan situasi belajar mengajar, dengan
sasaran akhir pencapaian tujuan pendidkan dan pertumbuhan pribadi peserta didik.
Dengan kata lain, dalam supervisi ada proses pelayanan untuk membantu atau
membina guru-guru, pembinaanini menyebabkan perbaikan atau peningkatan
kemampuan prose professional guru. Perbaikan dan peningkatan kemampuan kemudian
ditransfer dalam perilaku mengajar sehingga tercipta situasi belajar-mengajar
yang lebih baik, yang akhirnya juga meningkatkan pertumbuhan peseta didik.
B. Tehnik-tehnik Supervisi
Supervisor hendaknya
dapat memilih tehnik–tehnik supervise yang tepat, sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai. Untuk kepentingan tersebut, berikut di uraikan beberapa teknik
supervise yangdapat dipilh dan digunakan supervisor pendidikan, baik yang
bersifat kelompok atau individual
1.
Kunjungan dan
Obsevasi Kelas
2.
Pembicaraan Individual
3.
Diskusi Kelompok
4.
Demonstrasi Mengajar
5.
Perpustakaan professional
C. Prinsip-prinsip Supervisi
Adapun
prinsip-prinsip dari supervise sebagai berikut:
1. Prinsip-prinsip fundamental;
Pancasila merupakan dasar atau prinsip fundamental bagi setiap supervisor
pendidikan Indonesia. Bahwa seorang supervisor haruslah seorang pancasilais
sejati.[3]
- Prinsip-prinsip praktisa;
- Negatif: Tidak otoriter, Tidak berasas kekuasaan, Tidak lepas dari tujuan pendidikan, Bukan mencari kesalahan, Tidak boleh terlalu cepat mengharapkan hasil
- Positif: Konstruktif dan kreatif, Sumber secara kolektif bukan supervisor sendiri, Propessional, Sanggup mengembangkan potensi guru dkk , Memperhatikan kesejahteraan guru dkk, Progresif, Memperhitungkan kesanggupan supervised, Sederhana dan informal, Obyektif dan sanggup mengevaluasi diri sendiri
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebijakan pendidikan harus ditopang oleh
pelaku pendidikan yang berada di front terdepan yakni guru melalui interaksinya
dalam pendidikan. Upaya meningkatkan mutu pendidikan perlu dilakukan secara
bertahap dengan mengacu pada rencana strategis. Keterlibatan seluruh komponen
pendidikan (guru, Kepala Sekolah, masyarakat, Komite Sekolah, Dewan Pendidikan,
dan isntitusi) dalam perencanaan dan realisasi program pendidikan yang diluncurkan
sangat dibutuhkan dalam rangka mengefektifkan pencapaian tujuan.
Implementasi kemampuan professional guru
mutlak diperlukan sejalan diberlakukannya otonomi daerah, khsususnya bidang
pendidikan. Kemampuan professional guru akan terwujud apabila guru memiliki
kesadaran dan komitmen yang tinggi dalam mengelola interaksi belajar-mengajar
pada tataran mikro, dan memiliki kontribusi terhadap upaya peningkatan mutu
pendidikan pada tataran makro.
Salah satu upaya peningkatan profesional
guru adalah melalui supervisi pengajaran. Pelaksanaan supervisi pengajaran
perlu dilakukan secara sistematis oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah
bertujuan memberikan pembinaan kepada guru-guru agar dapat melaksanakan
tugasnya secara efektif dan efisien. Dalam pelaksanaannya, baik kepala sekolah
dan pengawas menggunakan lembar pengamatan yang berisi aspek-aspek yang perlu
diperhatikan dalam peningkatan kinerja guru dan kinerja sekolah. Untuk
mensupervisi guru digunakan lembar observasi yang berupa alat penilaian
kemampuan guru (APKG), sedangkan untuk mensupervisi kinerja sekolah dilakukan
dengan mencermati bidang akademik, kesiswaan, personalia, keuangan, sarana dan
prasarana, serta hubungan masyarakat.
B.
Saran
Dalam karya tulis ini penulis berkeinginan memberikan saran kepada pembaca.
Dalam pembuatan karya tulis ini penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat
kekurangan–kekurangan baik dari bentuk maupun isinya. Adapun saran yang ingin
di sampaikan penulis yaitu :
1.
Penulis menyarankan kepada pembaca agar ikut peduli dalam mengetahui
sejauh mana pembaca mempelajari tentang menulis ilmiah.
2.
Semoga
dengan karya tulis ini para pembaca dapat menambah cakrawala ilmu pengetahuan.
DAFTAR
PUSTAKA
Mulyasa, Enco. 2002. Manajemen Berbasis sekolah. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya
Supandi. 1996. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Jakarta: Departemen Agama
Universitas Terbuka.
Supriadi, Dedi. 1999. Mengangkat Citra dan Martabat Guru.
Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.
Suprihatin, MD. 1989. Administrasi Pendidikan, Fungsi dan Tanggung
Jawab Kepala Sekolah sebagai Administrator dan Supervisor Sekolah.
Semarang: IKIP Semarang Press.
Surya, Mohamad. 2002. Peran Organisasi Guru dalam Meningkatkan
Mutu Pendidikan. Seminar Lokakarya Internasional. Semarang : IKIP PGRI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar