بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah swt, atas limpahan Hidayah dan Taufiknya. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Model-model perencanaan desain
pembelajaran bahasa Arab” pada mata kuliah ilmu sharaf. Makalah ini disusun
untuk mengembangkan pengetahuan dan wawasan para pembaca. Makalah ini memberi
perhatian yang besar terhadap ilmu pendidikan.
Dengan selesainya
makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan–kekurangan karena
sebagai manusia biasa pasti memiliki keterbatasan, baik pengetahuan, kemampuan
maupun pengalaman. Karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun
guna penyempurnaan makalah ini.
Dengan segala
kerendahan hati penulis menuturkan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya
kepada :
1.
Ayahanda dan Ibunda serta keluarga dengan pembinaan dan berkah doa tulusnya, penulis
mendapatkan kemudahan dalam menyelesaikan tugas tepat pada waktunya.
2.
Saepuddin,
S.Ag., M.Pd.
selaku dosen pengajar mata kuliah metode-metode perencanaan desain pembelajaran
bahasaArab yang dengan ikhlas membagi pengetahuan dan bimbingannya kepada
mahasiswa.
3.
Kepala
Perpustakaan dan pegawai yang telah menyiapkan dan melayani mahasiswa khususnya
dalam menyediakan buku referensi.
4.
Para teman-teman yang
menyempatkan diri untuk saling bertukar pikiran, membantu dalam penulisan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan
penambahan yang luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini mempunyai kekurangan,
penulis mohon agar pembaca memberikan kritik dan sarannya yang sifatnya
membangun, karena makalah ini menurut penulis masih jauh dari sempurna.
Parepare,
23 September
2013
penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR
ISI.......................................................................................................iii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah.........................................................................1
B. Rumusan
Masalah..................................................................................2
C. Tujuan
Penulisan....................................................................................2
BAB
II PEMBAHASAN
1. Model
Dick and Carrey……………..........................................................3
2. Model
Kemp…………..............................................................................3
3. Model
Assure…………………………………………………………….4
4. Model
Addie…………………………………………………………….5
5. Model
PPSI………………………………………………………………7
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................8
DAFTAR
PUSTAKA.......................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Desain pembelajaran
adalah praktik penyusunan media teknologi komunikasi dan isi untuk membantu
agar dapat terjadi transfer pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta
didik. Desain pembelajaran dikenal beberapa model yang dikemukakan oleh
para ahli. Secara umum, model desain pembelajaran dapat diklasifikasikan ke
dalam model berorientasi kelas, model berorientasi sistem, model berorientasi
produk, model prosedural dan model melingkar. Model berorientasi kelas biasanya
ditujukan untuk mendesain pembelajaran level mikro (kelas) yang hanya dilakukan
setiap dua jam pelajaran atau lebih.
Model
berorientasi system yaitu model desain pembelajaran untuk menghasilkan suatu
system pembelajaran yang cakupannya luas seperti desain sistem suatu pelatihan
kurikulum sekolah. Adanya variasi model yang ada ini sebenarnya dapat
menguntungkan kita. Beberapa keuntungan itu antara lain adalah kita dapat
memilih dan menerapkan salah satu model desain pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik yang kita hadapi dilapangan selain itu juga, kita dapat
mengembangkan dan membuat model turunan dari model-model yang telah ada. Selain
itu kita juga dapat meneliti dan mengembangkan desain yang telah ada untuk
dicoba dan diperbaiki dalam bahasa Arab. Model-model desain rencana
pembelajaran adalah model kemp, model dick and carrey, model assure, model
addie, model PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Intruksional ) dalam bahasa
Arab. Dalam desain pembelajaran dikenal beberapa model yang dikemukakan oleh
para ahli. Secara umum, model desain pembelajaran dapat diklasifikasikan ke
dalam model berorientasi kelas, model berorientasi sistem, model berorientasi
produk, model prosedural dan model melingkar. Model berorientasi kelas biasanya
ditujukan untuk mendesain pembelajaran level mikro (kelas) yang hanya dilakukan
setiap dua jam pelajaran atau lebih.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah
yang dapat diambil oleh penulis adalah model-model perencanaan desain
pembelajaran bahasa Arab beserta penjelasannya
C.
Tujuan Penulisan Makalah ini
Adapun tujuan dalam
karya makalah ini, penulisan mencoba memberikan beberapa tujuan
sebagai berikut :
1.
Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran
atau hasil penelitian dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan
metodologis.
2.
Menumbuhkan etos dikalangan mahasiswa, sehingga
tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian
studinya.
3.
Makalah yang telah di tulis itu diharapkan menjadi
wahana tranformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau
orang-orang yang berminat membacanya.
4.
Melatih keterampilan dasar untuk melakukan
penelitian
BAB II
PEMBAHASAN
A. Model Dick and Carrey
Salah satu model desain pembelajaran adalah model Dick and Carey (1985).
Model ini termasuk ke dalam model prosedural. Langkah–langkah Desain
Pembelajaran menurut Dick and Carey dalam bahasa Arab :
- Mengidentifikasikan tujuan umum pembelajaran bahasa Arab
- Melaksanakan analisi pembelajaran bahasa Arab
- Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa
- Merumuskan tujuan performansi
- Mengembangkan butir–butir tes acuan patokan
- Mengembangkan strategi pembelajaran[1]
- Mengembangkan dan memilih materi pembelajaran bahasa Arab
- Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif
- Merevisi bahan pembelajaran bahasa Arab
- Mendesain dan melaksanakan evaluasi sumatif.
B. Model Kemp
Jerold E. Kemp. berasal dari
California State University di Sanjose. dia adalah orang yang pertama kali
mengembangkan model desain Instruksional bagi pendidikan. Model pembelajaran
yang dikembangkan oleh kemp adalah berbentuk siklus, sehingga dari komponen
mana guru tidak ditentukan untuk memulai proses pengembangan. Adapun
langkah-langkah dalam penyusunan bahan ajar :
1.
Menentukan tujuan dan daftar topik, menetapkan tujuan umum untuk
pembelajaran tiap topiknya.[2]
2.
Menganalisis karakteristik pelajar, untuk
siapa pembelajaran tersebut didesain.
3.
Menetapkan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai dengan syarat dampaknya dapat dijadikan tolak ukur perilaku pelajar.
4.
Menentukan isi materi pelajaran yang dapat
mendukung tiap tujuan.
5.
Pengembangan prapenilaian/ penilaian awal
untuk menentukan latar belakang pelajar dan pemberian level pengetahuan
terhadap suatu topik.
6.
Memilih aktivitas pembelajaran dan sumber pembelajaran
yang menyenangkan atau menentukan strategi belajar-mengajar, jadi siswa siswa
akan mudah menyelesaikan tujuan yang diharapkan.
7.
Mengkoordinasi dukungan pelayanan atau sarana
penunjang yang meliputi personalia, fasilitas-fasilitas, perlengkapan, dan
jadwal untuk melaksanakan rencana pembelajaran.
8.
Mengevaluasi pembelajaran siswa dengan syarat
mereka menyelesaikan pembelajaran serta melihat kesalahankesalahan dan
peninjauan kembali beberapa fase dari perencanaan yang membutuhkan perbaikan
yang terus menerus, evaluasi yang dilakukan berupa evaluasi formatif dan
evaluasi sumatif.
C. Model
Assure
Model
ASSURE merupakan suatu model yang merupakan sebuah formulasi untuk Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM) atau disebut juga model berorientasi kelas.[3]
Menurut Heinich et al (2005) model ini terdiri atas enam langkah kegiatan
yaitu:
- Analyze Learners, perlu diketahui bagaimana kebutuhan dan tingkat kemampuan siswa. Ada tiga hal penting dapat dilakuan untuk mengenal mereka, yaitu berdasarkan ciri-ciri umum, keterampilan awal khusus dan gaya belajar.
- States Objectives , menyatakan tujuan pembelajaran harus difokuskan kepada pengetahuan, kemahiran, dan sikap yang baru untuk dipelajari.
- Select Methods, Media, and Material, ada tiga hal penting dalam pemilihan metode, bahan dan media yaitu menentukan metode yang sesuai dengan tugas pembelajaran, dilanjutkan dengan memilih media yang sesuai untuk melaksanakan media yang dipilih, dan langkah terakhir adalah memilih dan atau mendesain media yang telah ditentukan.
- Utilize Media and materials , ada lima langkah bagi penggunaan media yang baik yaitu, preview bahan, sediakan bahan, sedikan persekitaran, pelajar dan pengalaman pembelajaran.
- Require Learner Participation, sebelum pelajar dinilai secara formal, pelajar perlu dilibatkan dalam aktivitas pembelajaran seperti memecahkan masalah, simulasi, kuis atau presentasi.
- Evaluate and Revise, penilaian yang dimaksud melibatkan beberaoa aspek diantaranya menilai pencapaian pelajar, pembelajaran yang dihasilkan, memilih metode dan media, kualitas media, penggunaan guru dan penggunaan pelajar.
D. Model
Addie
Salah
satu model desain pembelajaran yang lebih sifatnya lebih generik adalah model
ADDIE (Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate). ADDIE muncul pada tahun
1990-an yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda.Salah satu fungsinya ADIDE
yaitu menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur program
pelatihan yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri. Model
ini menggunakan 5 tahap pengembangan yakni:
1. Analysis (analisa), yaitu melakukan
needs assessment (analisis kebutuhan), mengidentifikasi masalah (kebutuhan),
dan melakukan analisis tugas (task analysis).
- Design (desain/perancangan), yang kita lakukan dalam tahap desain ini, pertama, merumuskan tujuan pembelajaran yang SMAR (spesifik, measurable, applicable, dan realistic). Selanjutnya menyusun tes, dimana tes tersebut harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yag telah dirumuskan tadi. Kemudian tentukanlah strategi pembelajaran media danyang tepat harusnya seperti apa untuk mencapai tujuan tersebut. Selain itu, dipertimbangkan pula sumber-sumber pendukung lain, semisal sumber belajar yang relevan, lingkungan belajar yang seperti apa seharusnya, dan lain-lain. Semua itu tertuang dalam sautu dokumen bernama blue-print yang jelas dan rinci.
- Development (pengembangan), pengembangan adalah proses mewujudkan blue-print alias desain tadi menjadi kenyataan. Artinya, jika dalam desain diperlukan suatu software berupa multimedia pembelajaran, maka multimedia tersebut harus dikembangkan. Satu langkah penting dalam tahap pengembangan adalah uji coba sebelum diimplementasikan. Tahap uji coba ini memang merupakan bagian dari salah satu langkah ADDIE, yaitu evaluasi.
- Implementation (implementasi/eksekusi) , implementasi adalah langkah nyata untuk menerapkan sistem pembelajaran yang sedang kita buat. Artinya, pada tahap ini semua yang telah dikembangkan diinstal atau diset sedemikian rupa sesuai dengan peran atau fungsinya agar bisa diimplementasikan.
- Evaluation (evaluasi/ umpan balik), yaitu proses untuk melihat apakah sistem pembelajaran yang sedang dibangun berhasil, sesuai dengan harapan awal atau tidak. Sebenarnya tahap evaluasi bisa terjadi pada setiap empat tahap di atas. Evaluasi yang terjadi pada setiap empat tahap di atas itu dinamakan evaluasi formatif, karena tujuannya untuk kebutuhan revisi.[4]
E. Model PPSI
(Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional )
Model PPSI adalah model yang
dikembangkan di Indonesia untuk mendukung pelaksanaan kurikulum 1975.[5]
PPSI berfungsi mengefektifkan perencanaan dan pelaksanaan program secara
sistematis, untuk dijadikan sebagai pedoman bagi guru dalam pelaksanaan proses
belajar mengajar. Langkah-langkah dalam model PPSI ;
1.
Merumuskan tujuan
2.
Mengembangkan alat evaluasi
3.
Mengembangkan kegiatan belajar mengajar
4.
Pengembangan program kegiatan
5.
Pelaksanaan program
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam desain pembelajaran dikenal beberapa model yang dikemukakan
oleh para ahli. Secara umum, model desain pembelajaran dapat diklasifikasikan
ke dalam model berorientasi kelas, model berorientasi sistem, model
berorientasi produk, model prosedural dan model melingkar. Model berorientasi
kelas biasanya ditujukan untuk mendesain pembelajaran level mikro (kelas) yang
hanya dilakukan setiap dua jam pelajaran atau lebih. Model-model desain rencana
pembelajaran adalah model kemp, model dick and carrey, model assure, model
addie, model PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Intruksional ) dalam bahasa
Arab.
DAFTAR
PUSTAKA
Hamzah, Uno. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Gorontalo : Bumi Aksara
Slameto. 1991. Proses Belajar Mengajar dalam sistem Kredit
Semester. Jakarta : Bumi Aksara
Wina, Sanjaya. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran.
Bandung : Prenada Media Group
[1]
Uno, Hamzah. Perencanaan Pembelajaran, (Gorontalo: Bumi Aksara, 2006),
hlm. 29.
[2]
Slameto, Proses Belajar Mengajar dalam sistem Kredit Semester, (Jakarta:
bumi Aksara, 1991)
[3] Ibid
[4]
Sanjaya, Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Bandung:
Prenada Media Group, 2008), hlm.76
[5] Ibid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar