KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah
SWT atas limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan pembuatan tugas makalah diskusi, dengan judul perencanaan
desain strategi pembelajaran.
Sholawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW, karena beliaulah satu-satunya Nabi yang mampu mengubah
dunia dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang yakni agama islam.
Makalah ini disusun dan diuraikan secara efektif dengan landasan
pengetahuan yang diambil dari buku panduan untuk menambah wawasan. Namun, kiranya
makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kami menerima
kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan isi dari makalah ini. Kami
berharap semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan kepada
pembaca serta mendapat ridho Allah.
Parepare, 27 November 2014
Penulis,
Kelompok IV
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................. ii
BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1
Latar
Belakang Masalah............................................................................... 1
1.2
Rumusan
Masalah........................................................................................ 1
BAB II. PEMBAHASAN............................................................................................ 2
2.1
Pengertian Strategi Pembelajaran................................................................ 2
2.2
Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran........................................... 3
2.3
Cara Memilih Strategi Pembelajaran............................................................ 5
2.4
Komponen Strategi Pembelajaran................................................................ 6
2.5
Memilih Strategi Pembelajaran.................................................................... 8
BAB III. PENUTUP
3.1
Kesimpulan................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam dunia pendidikan
strategi diartikan sebagai “ a plan method, or series of activities designed to
achieves a particular educational goal” (J.R. David, 1976). Dengan demikian
strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu perencanaan yang berisi
tentang rangkaian kegiatan yang di desain untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Bagaimana upaya mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam
kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal,
dinamakan metode, ini berarti, metode yang digunakan untuk merealisasikan
strategi yang telah ditetapkan. Dengan demikian, bisa terjadi satu strategi
digunakan beberapa metode. Oleh karena itu, strategi berbeda dengan metode.
Strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu; sedangkan
metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan suatu strategi.[1]
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang diatas maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut:
1.2.1 menjelaskan pengertian strategi pembelajaran, pertimbangan pemilihan
strategi pembelajaran, cara memilih strategi pembelajaran, komponen strategi
pembelajaran, dan memilih strategi pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perencanaan Desain Strategi Pembelaran
Menurut kemp (1995), stategi pembelajaran adalah suatu
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan
oleh guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara
efektif dan efisien. Menurut dick and carey (1985), strategi pembelajaran
adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara
bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.[2]
Pembelajaran adalah usaha agar dengan kemauannya sendiri
seorang dapat belajar, dan menjadikannya sebagai salah satu kebutuhan hidup
yang tidak dapat ditinggalkan. Sedangkan strategi adalah suatu garis-garis
besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah
ditentukan. Dengan demikian strategi bukanlah sembarang langkah atau tindakan
melainkan langkah atau tindakan yang telah dipikirkan dan dipertimbangkan baik
buruknya, dampak positif dan negatifnya dengan matang, cermat dan mendalam.
Strategi pembelajaran adalah langkah-langkah yang
terencana dan bermakna luas dan mendalam serta berdampak jauh kedepan dalam
menggerakkan seseorang agar dengan kemampuan dan kemaunnya sendiri dapat
melakukan kegiatan yang berhubungan dengan belajar.
Strategi adalah upaya atau
usaha yang dilakukan oleh guru untuk dapat memperlancar proses kegiatan belajar
mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan
efisien, jadi strategi pembelajaran bahasa arab adalah Upaya yang dilakukan
guru (pendidik) terhadap peserta didik dalam proses pembelajaran demi
tercapainya tujuan pembelajaran.
Strategi pembelajaran adalah upaya guru dalam
menciptakan suatu sistem lingkungan
yang memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar. Strategi juga dapat
dimaknai sebagai pilihan pola kegiatan belajar mengajar yang ditetapkan guru
untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif.
2.2. Pertimbangan Pemilihan Strategi
Pembelajaran
Pembelajaran pada dasarnya adalah proses penambahan
informasi dan kemampuan baru. Ketika kita berpikir informasi dan kemampuan apa
yang harus dimiliki oleh siswa, maka pada saat itu juga kita semestinya
berpikir strategi apa yang harus dilakukan agar semua itu dapat tercapai secara
efektif dan efisien. Oleh karena itu, sebelum menentukan strategi pembelajaran
yang dapat digunakan, ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan:
2.2.1
Pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan
yang akan dicapai
Pertimbangan ini merupakan pertimbangan pertama yang
harus kita perhatikan, karena semakin kompleks tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai maka semakin rumit juga strategi pembelajaran yang harus dirancang.
Perencanaan strategi tidak lain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu, oleh
karena itu sehubungan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai maka
pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan adalah sebagai berikut[3]:
2.2.1.1 Apakah tujuan pembelajaran yang ingin dicapai berkenaan dengan aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik?
2.2.1.2 Bagaimana kompleksitas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, apakah
tingkat tinggi atau rendah?
2.2.1.3 Apakah untuk mencapai tujuan itu memerlukan keterampilan akademis?
2.2.2
Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan
atau materi pembelajaran
Matei pembelajaran merupakan pertimbangan kedua yang
harus kita perhatikan karena materi pelajaran yang sederhana seperti materi
hafalan kosa kata, memungkinkan siswa hanya dituntut untuk mendengar, mencatat,
dan menghafalnya. Namun, apabila materi pembelajaran berupa teori atau
keterampilanmaka strategi pembelajaran pun harus dirancang sedemikian rupa
sehingga materi pembelajaran dapat mencapai tujuan yang diharapkan, oleh karena
itu untuk merancang suatu strategi pembelajaran yang berhubungan dengan materi
pembelajaran maka dapat diajukan beberapa pertanyaan sebagai berikut:
2.2.2.1 Apakah untuk mempelajari materi pembelajaran itu memerlukan prasyarat
tertentu atau tidak?
2.2.2.2 Apakah tersedia buku-buku sumber untuk mempelajari materi itu?
2.2.3
Pertimbangan dari sudut siswa
Siswa adalah individu yang unik, yang memiliki perbedaan,
walaupun secara fisik mungkin sama, namun ada hal-hal tertentu yang pasti
berbeda, misalnya perbedaan dari sudut
minat,bakat, kemampuan bahkan gaya belajar. Dengan demikian, perencanaan
suatu strategi pembelajaran harus sesuai dengan keadaan dan kondisi siswa.
Beberapa pertanyaan mengenai perencanaan strategi pembelajaran ditinjau dari
sudut siswa sebagai berukut:
2.2.3.1 Apakah strategi pembelajaran sesuai dengan tingkat kematangan siswa?
2.2.3.2 Apakah strategi pembelajaran itu sesuai dengan minat, bakat dan kondisi
siswa?
2.2.3.3 Apakah strategi pembelajaran itu sesuai dengan gaya belajar siswa?
2.2.4
Pertimbangan-pertimbangan lainnya
Pertimbangan lainnya adalah
pertimbangan ditinjau dari strategi itu sendiri, karena banyak strategi yang
dapat kita gunakan dalam suatu pembelajaran. Beberapa pertanyaan yang dapat
diajukan mengenai pertimbangan ditinjau dari strategi itu sendiri sebagai
berikut:
2.2.4.1 Apakah untuk mencapai tujuan hanya cukup dengan satu strategi saja?
2.2.4.2 Apakah strategi yang kita tetapkan dianggap satu-satunya strategi yang
dapat digunakan?
2.2.4.3 Apakah strategi itu memiliki nilai efektivitas dan efisiensi?[4]
2.3. Cara Memilih Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran meliputi aspek yang luas daripada
metode pembelajaran. Strategi pembelajaran merupakan cara pandang dan pola
pikir guru dalam mengajar. Dalam mengembangkan strategi pembelajaran guru perlu
mempertimbangkan beberapa hal antara lain:
2.3.1
Bagaimana mengaktifkan siswa dalam pembelajaran.
2.3.2
Bagaimana cara membangun peta konsep
pembelajaran.
2.3.3
Bagaimana mengumpulkan informasi dengan
stimulus pertanyaan efektif.
2.3.4
Bagaimana menggali informasi dari media cetak
2.3.5
Bagaimana membandingkan dan mensintesiskan
informasi
2.3.6
Bagaimana mengawasi (mengamati) kerja siswa
secara aktif
2.3.7
Bagamana cara menganalisis dengan peta akibat
atau roda masa depan
2.3.8
Bagaimana melakukan kerja praktik.
2.4 Komponen Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran pada intinya adalah suatu kegiatan
yang terencana secara sistematik yang ditujukan untuk menggerakkan peserta
didik agar mau melakukan kegiatan belajar dengan kemauan dan kemampuannya
sendiri. Semua komponen yang terkait dengan strategi pembelajaran harus
direncanakan dengan baik dan matang, yang dibangun berdasarkan teori dan konsep
tertentu.
2.4.1
Penetapan perubahan yang diharapkan dalam
pembelajaran bahasa arab
Kegiatan belajar mengajar ditandai dengan adanya usaha
secara terencana dan sistematika yang ditujukan untuk mewujudkan adanya
perubahan pada diri peserta didik, baik pada aspek wawasan, pemahaman,
keterampilan, sikap, dan sebagainya. Dalam menyusun startegi pembelajaran
berbagai perubahan harus ditetapkan secara spesifik, terencana dan terarah, penetapan
perubahan yang diharapkan harus dituangkan dalam rumusan yang operasional dan
terukur sehingga mudah diidentifiksi dan terhindar dari pembiasan, juga
dituangkan dalam tujuan pengajaran yang konkrit, menggunakan bahasa
operasional, dan dapat diperkirakan alokasi waktu dan lainnya yang dibutuhkan.
2.4.2
Penetapan pendekatan pembelajaran bahasa arab.
Pendekatan adalah sebuah kerangka analisis yang akan
digunakan dalam memahami suatu masalah. Dalam pendekatan tersebut terkadang
menggunakan tolak ukur sebuah disiplin ilmu pengetahuan, tujuan yang ingin
dicapai, langkah-langkah yang akan digunakan, atau sasaran yang dituju.
Dalam menetapkan strategi pembelajaran berkaitan dengan
cara pendekatan belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif dalam
mencapai sasaran adalah bagaimana cara guru memandang suatu persoalan, konsep,
pengertian dan teori apa yang akan digunakan dalam memecahkan suatu kasus akan
sangat mempengaruhi hasil, oleh karena itu, seorang guru harus memastikan
terlebih dahulu tentang pendekatan mana yang akan digunakan dalam kegiatan
belajarnya.
2.4.3
Penetapan metode dalam pembelajaran bahasa
arab.
Metode pembelajaran sangat memegang peranan penting dalam
mendukung kegiatan pembelajaran, tetapi penggunaan metode tersebut selain harus
mempertimbangkan tujuan yang ingin dicapai, juga memperhatikan bahan pelajaran
yang akan diberikan, kondisi anak didik, lingkungan, dan kemampuan dari guru
itu sendiri.
2.4.4
Penetapan norma keberhasilan pembelajaran bahasa
arab.
Menetapkan suatu norma keberhasilan dalam suatu kegiatan
pembelajaran merupakan hal yang penting. Dengan demikian, sistem penilaian
dalam kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu strategi yang tidak dapat
dipisahkan dengan strategi dasar lainnya.
2.5. Memilih Strategi Pembelajaran
Agar
dapat dipilih strategi mengajar yang serasi, harus diperhatikan tujuan yang
ingin dicapai, baik TU maupun TIU dan TIK. Sering terjadi bahwa pengajar telah
merumuskan tujuan instruksional yang baik, akan tetapi menggunakan strategi
mengajar yang tidak serasi dengan hasil belajar yang diharapkan. di
bawah ini kami cantumkan sejumlah pertanyaan yang dapat
digunakan sebagai pegangan untuk memilih strategi
mengajar yang serasi. [5]
2.5.1
Apakah
tujuan itu bersifat kognetif, efektif, atau psikomotor?
2.5.2
Apakah
tujuan itu bertingkat rendah atau tinggi?
2.5.3
Apakah
tujuan banyak memerlukan reinforcement atau ulangan?
2.5.4
Apakah
diperlukan partisipasi aktif dari siswa, secara individual, kelompok kecil,
atau kelompok besar?
2.5.5
Apakah
tujuan itu memerlukan keterampilan akademis?
2.5.6
Apakah
dituntut keterampilan interpersonal?
2.5.7
Apakah
diperlukan keterampilan mengenai proses penelitian ilmiah?
2.5.8
Apakah
tersedia atau harus disediakan sumber-sumber mengajar?
2.5.9
Apakah
strategi mengajar itu sesuai dengan determinan kurikulum dan misi lembaga
pendidikan itu?
2.5.10
Apakah
strategi mengajar itu cuup menguntungkan dari segi waktu, biaya, dan usaha yang
diperlukan?
2.5.11
Apakah
diperlukan lebih dari satu strategi mengajar untuk mencapai tujuan itu?
2.5.12
Apakah
strategi itu sesuai dengan gaya belajar siswa?
Strategi mengajar adalah pendekatan umum dalam mengajar dan tidak
begitu terinci dan bervariasi disbanding dengan kegiatan belajar siswa seperti
yang dicantumkan dalam rencana instruksional atau persiapan satuan pelajaran. Jumlah
strategi mengajar terbatas a untuk mencapai tukan tetapi dalam satu pelajaran
dapat digunakan beberapa macam agar tujuan pelajaran tercapai. ada strategi
mengajar yang lebih sesui untuk mencapai tujuan tingkat tingkat rendah,
sedangkan untuk tujuan pelajaran tingkat tinggi strategi itu tidak serasi dan
harus digunakan strategi lain. Tiap strategi mengajar mempunyai sejumlah kebaikan
akan tetapi di smping itu ada pula kelemahan masing-masing. Di
bawah ini kami berikan strategi mengajar yang lazim digunakan, diurutkan
menurut tingkatan tujuan pengajaran, dari yang paling rendah kepada yang paling
tinggi.
|
STRATEGI
MENGAJAR UTAMA
|
|
STRATEGI
MENGAJAR
|
KEBAIKAN
|
KELEMAHAN
|
1
|
2
|
3
|
1.
kuliah
|
Serasi
untuk memberikan informasi kepada pendegar yang berjumlah besar. Biaya kecil.
|
Komunikasi
satu arah; siswa “pasif”,
menggunakan hanya satu alat dria yaitu pendegaran; siswa tidak diharuskan berfikir,
mengutamakan hafalan, bahan kognitif tingkat rendah
|
2.
Demonstrasi
|
Menyampaikan
informasi pada kelompok besar; hemat biaya; bahkan kognitif tingkat rendah
|
Komunikasi
satu arah; siswa “pasif”; memamfaatkan dua alat dria (pendengaran dan
penglihatan); mengutamakan igatan
|
3.
Praktek latihan
|
Banyak menggunakan reinforcement meningkatkan ingatan; dapat digunakan
dalam kelompok besar dan kecil.
|
Mengutamakan ulangan nilai transfer minimal, penerapan
terbatas.
|
4.
Diskusi- bertanya
|
yang serasi mendorong siswa aktif berpikir
|
hanya baik digunakan dalam kelompok kecil,
menuntut keterampilan merumuskan pertanyaan pikiran atau lacakan, serta
manajemen agar siswa turut berpikir.
|
5.
Analisis situasi- dilema
|
siswa diharuskan menganalisis data sambil
berpikir kritis, juga dikembangkan dimensi afektif (nilai dan pendapat).
|
Sukar dilaksanakan dalam kelompok besar, menuntut
pertanyaan yang cermat dari pihak guru, dapat beralih ke topik yang sangat
kontrovesial.
|
6.
Inkuiri- penemuan
|
siswa disuruh melakukan eksperimen,
menggunakan proses ilmiah; partisipasi aktif siswa; melatih pemikiran
analitis.
|
hanya dapat dalam kelompok kecil; memerlukan
perencanaan yang baik dan keterampilan manajemen kelas; siswa mudah
menyimpang perhatiannya.
|
7.
Kerja lapangan
|
Memberi pengalaman langsung; melatih
keterampilan mengobservasi, mencatat data, menganalisis data dan menyusun
laporan
|
Siswa harus dipersiapkan dengan baik; karyawisata harus dipersiapkan
jauh sebelumnya; sering memerlukan izin, adakalanya makan biaya dan waktu yang
banyak.
|
8.
Pemrosesan informasi
|
Membimbing siswa membentuk konsep,
interpretasi data, mengaplikasikan prinsip; mendorong siswa berpikir kritis.
|
Menuntut teknik mengajar induktif yang sukar
direncanakan; memerlukan waktu banyak untuk memantau, memberi balikan dan
menilainya.
|
9.
Penelitian akademis- penggunaan informasi
|
Membimbing siswa melakukan pendekatan
sistematis dalam melakukan identifikasi dan evaluasi informasi, juga dalam
melakukan pencatatan, analisis, sintesis data, mengambil kesimpulan serta
menyampaikannya.
|
Mengharuskan persiapan siswa yang cermat dan
terinci: memerlukan waktu, sumber dan bahan yang banyak.
|
10. Pemecahan masalah action research
|
Memberi latihan untuk membicarakan masalah
personal, sosial, lokal maupun global; menerapkan pengetahuan yang dimiliki,
menggunakan pengetahuan kognitif dan akademis tingkat lebih tinggi.
|
Memerlukan waktu untuk mengembangkan dasar
pengetahuan dan keterampilan akademis; memerlukan cara berpikir divergen yang
sukar dites dan dievaluasi.
|
11. Dramatisasi bermain peranan
|
Mendorong siswa untuk berpartisipasi pada
taraf tinggi yang melibatkan kognisi dan emosi.
|
Menuntut keterampilan tinggi dari pengajar
dalam mempersiapkan siswa, juga dalam manajemen kelas; sering memerlukan
waktu banyak; menuntut dari semua siswa agar menjadi pengamat aktif.
|
12. Simulasi ( atau cybernatics, bila didesain
dengan teknologi mesin)
|
Memberi kesempatan kepada siswa belajar dari
akibat perbuatannya sendiri;
mengharuskan siswa berpartisipasi aktif penuh, dan menggunakan taraf
belajar kognitif dan afektif tingkat lebih tinggi.
|
Menuntut perencanaan cermat, dan persiapan
bahan, sumber; keberhasilan bergantung pada kesediaan dan kemampuan siswa
menganalisis kelakuannya sendiri; menuntut suasana kelas yang demokratis agar
siswa tidak takut mengambil resiko.
|
13. Synectics
|
Mendorong siswa menjelajahi hal-hal yang tak
biasa, yang lain daripada yang lain; menciptakan suasana baru; merangsang
siswa mengadakan sintesis serta pertimbangan dan pemikiran kritis kreatif.
|
Menuntut persiapan siswa yang sering makan waktu
banyak; hasilnya sering sukar dievaluasi karena memerlukan kriteria yang
kompleks; pelaksanaannya makan waktu banyak.
|
14. Proyek aksi sosial
|
Menghapuskan batas antara sekolah dan
masyarakat; menuntut siswa menerapkan hasil belajar kognitif dan afektif secara
luas; hasilnya dapat bermanfaat bagi masyarakat.
|
Memerlukan perencanaan yang sangat cermat;
siswa harus benar-benar dipersiapkan untuk memperoleh pengetahuan dasar yang
luas; selain itu diperlukan keterampilan akademis; makan waktu banyak.
|
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan tentang
perencanaan desain strategi pembelajaran maka dapat disimpulkan: Strategi adalah upaya atau usaha yang dilakukan oleh guru untuk dapat
memperlancar proses kegiatan belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai secara efektif dan efisien, jadi strategi pembelajaran bahasa
arab adalah Upaya yang dilakukan guru (pendidik) terhadap peserta didik dalam
proses pembelajaran demi tercapainya tujuan pembelajaran.
Dalam menentukan strategi pembelajaran yang dapat
digunakan, ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan seperti:
Pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan yang akan dicapai; Pertimbangan
yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran; Pertimbangan dari sudut
siswa; Pertimbangan-pertimbangan lain.
Dalam mengembangkan strategi
pembelajaran guru perlu mempertimbangkan beberapa hal antara lain: Bagaimana
mengaktifkan siswa dalam pembelajaran; Bagaimana cara membangun peta konsep
pembelajaran; Bagaimana mengumpulkan informasi dengan stimulus pertanyaan
efektif; Bagaimana menggali informasi dari media cetak;Bagaimana membandingkan
dan mensintesiskan informasi; Bagaimana mengawasi (mengamati) kerja siswa
secara aktif; Bagamana cara menganalisis dengan peta akibat atau roda masa
depan; Bagaimana melakukan kerja praktik.
Komponen strategi
pembelajaran: Penetapan perubahan yang diharapkan dalam pembelajaran bahasa
arab; Penetapan pendekatan pembelajaran bahasa arab; Penetapan metode dalam
pembelajaran bahasa arab; Penetapan norma keberhasilan pembelajaran bahasa
arab.
Agar dapat dipilih strategi
mengajar yang serasi, harus diperhatikan tujuan yang ingin dicapai, baik TU
maupun TIU dan TIK . Adapun sejumlah pertanyaan yang dapat digunakan sebagai
pegangan untuk memilih strategi mengajar yang serasi yaitu Apakah tujuan itu
bersifat kognetif, efektif, atau psikomotor?; Apakah tujuan itu bertingkat
rendah atau tinggi?; Apakah tujuan banyak memerlukan reinforcement atau
ulangan?; Apakah diperlukan partisipasi aktif dari siswa, secara individual,
kelompok kecil, atau kelompok besar?; Apakah tujuan itu memerlukan keterampilan
akademis? ; Apakah dituntut keterampilan interpersonal? ; Apakah diperlukan
keterampilan mengenai proses penelitian ilmiah?; Apakah tersedia atau harus
disediakan sumber-sumber mengajar?; Apakah strategi mengajar itu sesuai dengan
determinan kurikulum dan misi lembaga pendidikan itu?; Apakah strategi mengajar
itu cuup menguntungkan dari segi waktu, biaya, dan usaha yang diperlukan?; Apakah
diperlukan lebih dari satu strategi mengajar untuk mencapai tujuan itu?; Apakah
strategi itu sesuai dengan gaya belajar siswa?
DAFTAR PUSTAKA
Nasution S. 1989. Kurikulum Dan Pengajaran.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Wina sanjaya. 2008. Kurikilum dan
pembelajaran.Jakarta: Kencana.
Wina sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi
Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
[1] Dr. Wina sanjaya, Kurikilum dan
pembelajaran (Jakarta: Kencana, 2008), h. 294
[2] Dr.
Wina sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Kencana, 2006), h. 126.
[3] Dr. Wina sanjaya, kurikulum dan
pembelajaran (Jakarta: kencana, 2005), h. 297-298.
[4] Dr. Wina sanjaya, Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2006), h.
129-130.
[5] Dr. S. Nasution, kurikulum dan pengajaran
(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1989), h. 79-84.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar