KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis ucapkan atas berkat
rahmat Allah Yang Maha Kuasa penulis ucapkan, sehingga makalah yang berjudul “Biografi
Imam Abu Hanifah, Karya dan Perkembangannya” ini
dapat terselesaikan dengan baik.
Salawat dan taslim senantiasa penulis haturkan kepada Muhammad
SAW karena dengan perjuangan beliaulah sehingga penulis sampai saat ini mampu
mengikuti arahan-arahan yang diberikan oleh semua pihak dalam pembuatan makalah
ini.
Ucapan terima kasih juga kepada kedua
orang tua penulis yang amat berpartisipasi dalam memberikan terus sengat kepada
penulis sehingga makalah ini dapat tersususn, seperti yang para pembaca lihat
saat ini.
Kepada dosen mata kuliah, dan rekan-rekan penulis mengucapkan banyak terima kasih atas
arahan-arahan yang diberikan kepada penulis dalam penyusunan makalah ini.
Selanjutnya penulis menyadari bahwa
sebagai manusia biasa kesempurnaan tak akan pernah dimilki, karena kesempurnaan
hanyalah milik Allah dan Rasul-Nya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari
rekan-rekan sangat penulis butuhkan demi perbaikan penulisan makalah
selanjutnya.
Parepare,
10 Juni 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR
ISI............................................................................................................. ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................................
1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 1
C. Tujuan.........................................................................................................
1
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Biografi
Imam Abu Hanifa.…………………………………………… 2
B.
Karya,
Murid, Perkembangan serta Penyebaran Madzabnya…………. 3
BAB
III PENUTUP
Kesimpulan
.................................................................................................... 6
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
Sekarang ini perkembangan Islam semakin
pesat termasuk madzab-madzab yang membawanya. Di Negara kita ini dikenal ada 4
madzab yang dikenal, namun madzab yang biasa di ambil atau diikuti adalah salah
satunya Imam Abu Hanifah.
Dari latar belakang inilah sehingga
penulis membahas mengenai hal ini, selain merupakan tugas yang telah ditentukan
oleh dosen yang bersangkutan. Penulis ingin lebih tahu seperti apa itu Imam Abu
Hanifah dan bagaimana karya-karya beliau.
- Rumusan Masalah
adapun rumusan masalah yang
ingin dicapai berdasarkan dengan rumusan masalah di atas adalah sebagai
berikut:
- Bagaimana biografi Imam Abu Hanifah?
- Bagaimana karya-karya , murid, perkembangan serta penyebaran madzabnya?
BAB II
PEMBAHASAN
- Sejarah Hidup Imam Abu Hanifah
Imam Abu Hanifah An-Nu’man bin Tsabit
al-Kufiy merupakan orang yang faqih di negeri Irak, salah satu imam dari kaum
muslimin, pemimpin orang-orang alim, salah seorang yang mulia dari kalangan ulama dan salah satu imam
dari empat imam yang memiliki madzhab.
Nasab dan Kelahirannya bin Tsabit
bin Zuthi (ada yang mengatakan Zutha) At-Taimi Al-Kufi. Beliau adalah Abu
Hanifah An-Nu’man Taimillah bin Tsa’labah. Beliau berasal dari keturunan bangsa
persi. Beliau dilahirkan pada tahun 80 H pada masa shigharus shahabah dan para
ulama berselisih pendapat tentang tempat kelahiran Abu Hanifah, menurut
penuturan anaknya Hamad bin Abu Hadifah bahwa Zuthi berasal dari kota Kabul dan
dia terlahir dalam keadaan Islam. Adapula yang
mengatakan dari Anbar, yang lainnya mengatakan dari Turmudz dan yang lainnya
lagi mengatakan dari Babilonia.
Ismail bin Hamad bin Abu Hanifah
cucunya menuturkan bahwa dahulu Tsabit ayah Abu Hanifah pergi mengunjungi Ali
Bin Abi Thalib, lantas Ali mendoakan keberkahan kepadanya pada dirinya dan
keluarganya, sedangkan dia pada waktu itu masih kecil, dan kami berharap Allah
subhanahu wa ta’ala mengabulkan doa Ali tersebut untuk kami. Dan Abu Hanifah
At-Taimi biasa ikut rombongan pedagang minyak dan kain sutera, bahkan dia punya
toko untuk berdagang kain yang berada di rumah Amr bin Harits.Abu Hanifah itu
tinggi badannya sedang, memiliki postur tubuh yang bagus, jelas dalam
berbicara, suaranya bagus dan enak didengar, bagus wajahnya, bagus pakaiannya
dan selalu memakai minyak wangi, bagus dalam bermajelis, sangat kasih sayang,
bagus dalam pergaulan bersama rekan-rekannya, disegani dan tidak membicarakan
hal-hal yang tidak berguna. Beliau disibukkan dengan mencari atsar/hadits dan
juga melakukan rihlah untuk mencari hal itu. Dan beliau ahli dalam bidang
fiqih, mempunyai kecermatan dalam berpendapat, dan dalam
permasalahan-permasalahan yang samar/sulit maka kepada beliau akhir
penyelesaiannya.
Beliau sempat bertemu dengan Anas
bin Malik tatkala datang ke Kufah dan belajar kepadanya, beliau juga belajar
dan meriwayat dari ulama lain seperti Atha’ bin Abi Rabbah yang merupakan
syaikh besarnya, Asy-Sya’bi, Adi bin Tsabit, Abdurrahman bin Hurmuj al-A’raj,
Amru bin Dinar, Thalhah bin Nafi’, Nafi’ Maula Ibnu Umar, Qotadah bin Di’amah,
Qois bin Muslim, Abdullah bin Dinar, Hamad bin Abi Sulaiman guru fiqihnya, Abu
Ja’far Al-Baqir, Ibnu Syihab Az-Zuhri, Muhammad bin Munkandar, dan masih banyak
lagi. Dan ada yang meriwayatkan bahwa beliau sempat bertemu dengan 7 sahabat.Beliau
pernah bercerita, tatkala pergi ke kota Bashrah, saya optimis kalau ada orang
yang bertanya kepadaku tentang sesuatu apapun saya akan menjawabnya, maka
tatkala diantara mereka ada yang bertanya kepadaku tentang suatu masalah lantas
saya tidak mempunyai jawabannya, maka aku memutuskan untuk tidak berpisah dengan
Hamad sampai dia meninggal, maka saya bersamanya selama 10t ahun.
Pada masa pemerintahan Marwan salah
seorang raja dari Bani Umayyah di Kufah, beliau didatangi Hubairoh salah satu
anak buah raja Marwan meminta Abu Hanifah agar menjadi Qodhi (hakim) di Kufah
akan tetapi beliau menolak permintaan tersebut, maka beliau dihukum cambuk
sebanyak 110 kali (setiap harinya dicambuk 10 kali), tatkala dia mengetahui
keteguhan Abu Hanifah maka dia melepaskannya.Adapun orang-orang yang belajar
kepadanya dan meriwayatkan darinya diantaranya adalah sebagaimana yang
disebutkan oleh Syaikh Abul Hajaj di dalam Tahdzibnya berdasarkan abjad
diantaranya Ibrahin bin Thahman seorang alim dari Khurasan, Abyadh bin Al-Aghar
bin Ash-Shabah, Ishaq al-Azroq, Asar bin Amru Al-Bajali, Ismail bin Yahya
Al-Sirafi, Al-Harits bin Nahban, Al-Hasan bin Ziyad, Hafsh binn Abdurrahman
al-Qadhi, Hamad bin Abu Hanifah, Hamzah temannya penjual minyak wangi, Dawud
Ath-Thai, Sulaiman bin Amr An-Nakhai, Su’aib bin Ishaq, Abdullah ibnul Mubarok,
Abdul Aziz bin Khalid at-Turmudzi, Abdul karim bin Muhammad al-Jurjani,
Abdullah bin Zubair al-Qurasy, Ali bin Zhibyan al-Qodhi, Ali bin Ashim, Isa bin
Yunus, Abu Nu’aim, Al-Fadhl bin Musa, Muhammad bin Bisyr, Muhammad bin Hasan
Assaibani, Muhammad bin Abdullah al-Anshari, Muhammad bin Qoshim al-Asadi,
Nu’man bin Abdus Salam al-Asbahani, Waki’ bin Al-Jarah, Yahya bin Ayub
Al-Mishri, Yazid bin Harun, Abu Syihab Al-Hanath Assamaqondi, Al-Qodhi Abu
Yusuf, dan lain-lain.
B. Karya-karya Abu Hanifah, Murid-muridnya Serta Penyebaran dan Perkembangan Mazhabnya.
B. Karya-karya Abu Hanifah, Murid-muridnya Serta Penyebaran dan Perkembangan Mazhabnya.
Jamil Ahmad
dalam bukunya Hundred Great Muslems mengemukakan, bahwa Abu
Hanifah-meninggalka karya besar, yaitu: fiqh akbar, al-'Alim wa al-Muta'lim dan
musnad fzqh akbar, sebuah majalah ringkasan yang sangat terkenal. Di samping
itu Abu Hanifah membentuk bad an yang terdiri dari tokoh-tokoh cendekiawan dan
la sendiri sebagai ketuanya. Badan ini berfungsi memusyawarahkan dan menetapkan
ajaran Islam dalam bentuk tulisan dan mengalihkan syari'at Islam ke dalam
undang-undang.. Menurut Syed
Ameer All dalam bukunya The Spirit of Islam, karya-karya Abu Hanifah, baik
mengenai fatwa-fatwanya, maupun ijtihad-ijtihadnya ketika itu (pada masa beliau
masih hidup) belum dikodifikasikan. Setelah beliau meninggal, buah pikirannya
dikodifikasikan oleh murid-murid dan pengikutpengikutnya sehingga menjadi
mazhab ahli ra’yi yang hidup dan berkembang. Madrasah ini kemudian dikenal
dengan beberapa nama yaitu madrasah Hanafi dan madrasah ahli ra’yi, di samping
namanya menurut versi sejarah hukum Islam sebagai "Madrasah
Kufah."Adapun murid-murid Abu Hanifah yang berjasa di Madrasah Kufah dan
membukukan fatwa-fatwanya sehingga dikenal,di dunia Islam, adalah:
- Abu Yusuf Ya'kub ibn Ibrahim al-Anshary (113-182 H).
- Muhammad ibn Hasan al-Syaibany (132-189 H).
- Zufar ibn Huzailibn al-Kufy (110-158 H).
- Al-Hasan ibn Ziyad al-hu'lu'iy (133-204 H).Dari keempat murid tersebut yang banyak menyusun buah pikiran Abu Hanifah adalah Muhammad al-Syaibany yang terkenal dengan al-Kutub al-Sittah (enam kitab), yaitu:
1. Kitab
al-Mabsuth
2. Kitab
al-Ziyadat
3. Kitab al
Jami' al-Shaghir
4. Kitab al
Jami' a1-Kabir
5. Kitab
al-Sair al-Shaghir
6. Kitab
al-Sair al-Kabir
Di samping itu, muridnya yang
bernama Abu Yusuf yang menjadi Qadhy al-Qudhat dizaman Khilafah Harun
al-Rasyid, menulis kitab "al-Khardj" yang membahas tentang
hukum yang
berhubungan dengan pajak tanah.
Dengan karya-karya tersebut,
AbuHanifah dan mazhabnya
berpengaruh besar dalam dunia Islam,
khususnya umat Islam yang beraliran Sunny. Para pengikutnya tersebar di berbagai
negara, seperti Irak, Turki, Asia Tengah, Pakistan, India, Tunis, Turkistan,
Syria, Mesir dan Libanon. Mazhab Hanafi pada masa Khilafah Bani Abbas merupakan
mazhab yang banyak dianut oleh umat Islam dan pada pemerintahan kerajaan
Usmani, mazhab ini merupakan mazhab resmi negara. Sekarang penganut mazhab ini
tetap termasuk golongan mayoritas di samping mazhab Syafi'i.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka penulis dapat mengambil kesimpulan:
1. Imam Abu Hanifah An-Nu’man bin Tsabit al-Kufiy
merupakan orang yang faqih di negeri Irak, salah satu imam dari kaum muslimin,
pemimpin orang-orang alim, salah seorang yang
mulia dari kalangan ulama dan salah satu imam dari empat imam yang
memiliki madzhab. Nasab dan
Kelahirannya bin Tsabit bin Zuthi (ada yang mengatakan Zutha) At-Taimi Al-Kufi.
Beliau adalah Abu Hanifah An-Nu’man Taimillah bin Tsa’labah. Beliau berasal
dari keturunan bangsa persi. Beliau dilahirkan pada tahun 80 H pada masa
shigharus shahabah dan para ulama berselisih pendapat tentang tempat kelahiran
Abu Hanifah, menurut penuturan anaknya Hamad bin Abu Hadifah bahwa Zuthi
berasal dari kota Kabul dan dia terlahir dalam keadaan Islam. Adapula yang mengatakan dari Anbar, yang lainnya mengatakan dari Turmudz
dan yang lainnya lagi mengatakan dari Babilonia.
2. Adapun murid-murid Abu Hanifah yang berjasa di
Madrasah Kufah dan membukukan fatwa-fatwanya sehingga dikenal,di dunia Islam,
adalah:
- Abu Yusuf Ya'kub ibn Ibrahim al-Anshary (113-182 H).
- Muhammad ibn Hasan al-Syaibany (132-189 H).
- Zufar ibn Huzailibn al-Kufy (110-158 H).
- Al-Hasan ibn Ziyad al-hu'lu'iy (133-204 H).Dari keempat murid tersebut yang banyak menyusun buah pikiran Abu Hanifah adalah Muhammad al-Syaibany yang terkenal dengan al-Kutub al-Sittah (enam kitab), yaitu:
1. Kitab
al-Mabsuth
2. Kitab
al-Ziyadat
3. Kitab al
Jami' al-Shaghir
4. Kitab al
Jami' a1-Kabir
5. Kitab
al-Sair al-Shaghir
6. Kitab
al-Sair al-Kabir
Di samping itu, muridnya yang
bernama Abu Yusuf yang menjadi Qadhy al-Qudhat dizaman Khilafah Harun
al-Rasyid, menulis kitab "al-Khardj" yang membahas tentang
hukum yang
berhubungan dengan pajak tanah.
Dengan karya-karya tersebut,
AbuHanifah dan mazhabnya
berpengaruh besar dalam dunia Islam,
khususnya umat Islam yang beraliran Sunny. Para pengikutnya tersebar di berbagai
negara, seperti Irak, Turki, Asia Tengah, Pakistan, India, Tunis, Turkistan,
Syria, Mesir dan Libanon. Mazhab Hanafi pada masa Khilafah Bani Abbas merupakan
mazhab yang banyak dianut oleh umat Islam dan pada pemerintahan kerajaan
Usmani, mazhab ini merupakan mazhab resmi negara. Sekarang penganut mazhab ini
tetap termasuk golongan mayoritas di samping mazhab Syafi'i.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar