Kamis, 18 Juni 2015

Teknik Pengujian Reliabilitas Tes Hasil Belajar Bentuk Uraian & Objektif

KATA PENGANTAR

بسم الله الرحمن الرحيم

      Alhamdulillah ucapan puji syukur tiada hentinya selalu saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufiq, serta hidayahnya yang telah diberikan kepada kita, sehubungan dengan tertulisnya makalah ini yang berjudul “Haal” pada mata kuliah ilmu Nahwu. Makalah ini disusun untuk mengembangkan pengetahuan dan wawasan para pembaca.
      Dengan selesainya makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan–kekurangan karena sebagai manusia biasa pasti memiliki keterbatasan, baik pengetahuan, kemampuan maupun pengalaman. Karena itu, penulis mengharapkan kritik dan  saran yang sifatnya membangun guna penyempurnaan makalah ini.
      Dengan segala kerendahan hati penulis menuturkan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :
1.  Ayahanda dan Ibunda serta keluarga dengan pembinaan dan berkah doa tulusnya, penulis mendapatkan kemudahan dalam menyelesaikan tugas tepat pada waktunya.
2.  Sri Mulianah, S.Ag.,M.Pd selaku dosen pengajar mata kuliah Evaluasi Pembelajaran bahasa Arab  yang dengan ikhlas membagi pengetahuan dan bimbingannya kepada mahasiswa.
3.  Kepala Perpustakaan dan pegawai yang telah menyiapkan dan melayani mahasiswa khususnya dalam menyediakan buku referensi.
4.  Para teman-teman yang menyempatkan diri untuk saling bertukar pikiran,  membantu dalam penulisan makalah ini.
      Semoga makalah ini dapat memberikan penambahan yang luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini mempunyai kekurangan, penulis mohon agar pembaca memberikan kritik dan sarannya yang sifatnya membangun, karena makalah ini menurut penulis masih jauh dari sempurna.



                                                               Parepare, 13 November 2013

                                                                             penulis






DAFTAR  ISI


KATA PENGANTAR..............................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................iii
BAB I  PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................... 1
B.  Rumusan Masalah...................................................................1
BAB II  PEMBAHASAN
A. Pengertian Reliabilitas............................................................2
B. Teknik Pengujian Reliabilitas Tes Bentuk Uraian…………..4
C. Teknik Pengujian Reliabilitas Tes Bentuk Objektif................4

BAB III PENUTUP
A.               Kesimpulan.......................................................................7
B.               Saran.................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA….......................................................................8

BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
      Reliabilitas sebuah tes dipengaruhi oleh perencanaan dan konsruksinya. Makin cermat perencanaannya dan konstruksi tes tersebut, secara rasional tes itu akan makin reliabel. Akan tetapi realibilitas rasional tersebut belum tentu dapat menjamin reliabilitas yang aktual. Untuk sampai kepada yang aktual itu, maka kita harus mengujinya secara empiris. Pengujian empiris itu dapat dilakukan dengan metode statistik, yang disebut metode korelasi. Dengan adanya metode yagn digunakan, seorang staf pengajar dapat menentukan apakah tes hasil belajar memiliki reliabilitas yang tinggi atau belum.

B.   Rumusan Masalah
      Adapun masalah yang dibahas dalam makalah ini (realiabilitas) yaitu:
1.     Apa yang dimaksud dengan reliabilitas?
2.     Ada berapa teknik pengujian reliabilitas tes hasil belajar?
3.     Bagaimana cara pengujian reliabilitas tes hasil belajar bentuk uraian?
4.     Bagaimana cara pengujian reliabilitas tes hasil belajar bentuk obyektif?






BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian Reliabilitas
Keandalan (Realibility) adalah ketepatan/ ketelitian suatu alat evaluasi. Suatu tes /alat evaluasi dikatakan andal jika ia dapat dipercaya, dan konsisten.[1] Jadi yang dipentingkan disini adalah ketelitiannya, sejauh mana tes/alat tersebut dapat dipercaya kebenarannya.

B.   Teknik Pengujian Reliabilitas Tes Hasil Belajar
      Ada dua bentuk teknik pengujian reliabilitas tes hasil belajar, yaitu bentuk uraiain dan bentuk obyektif.
1.     Teknik pengujian reliabilitas tes hasil belajar bentuk uraian
      Dalam rangka menentukan apakah tes hasil belajar bentuk uraian yang disusun oleh seorang staf pengajar telah memiliki reliabilitas yang tinggi ataukah belum. Pada umumnya orang menggunakan sebuah rumus yang dikenal dengan nama rumus alpha.

Rumusnya adalah:

Keterangan:
r  = Koefisien reliabilitas tes
n = Banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes
1 = Bilangan konstanta
   = Jumlah varian skor dari tiap-tiap butir item
          = Varian total
Dengan penjelasan lebih lanjut, bahwa:  dapat diperoleh dengan menggunakan rumus, seperti tertera diibawah ini. Misalkan tes uraian yang akan ditentukan reliabilitasnya terdiri dari 5 butir item, maka  dapat diperoleh dengan jalan menjumlahkan varian dari item nomor 1 sampai nomor 5.


      Sedangkan untuk mencari  dengan menggunakan rumus masing-masing:







       Selanjutnya dalam pemberian interpretasi terhadap koefisien reliabilitas tes (  ) pada umumnya digunakan patokan:[2]
a.    Apabila () sama dengan/lebih besar daripada 0,70 berarti tes hasil belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki reliabilitas yang tinggi.
b.    Apabila () lebih kecil daripada 0,70 berarti bahwa tes hasil belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki reliabilitas yang tinggi.
Langkah-langkah rumus Alpha diatas dapat dicari dengan:
a. Menjumlahkan skor-skor yang dicapai oleh masing-masing testee, yaitu , .
b. Mencari (menghitung) jumlah kuadrat item 1, 2, 3, 4, 5.
c. Mencari (menghitung) varian dari skor item 1, 2, 3, 4, 5.
Dengan rumus:                 , dan seterusnya
d. Mencari jumlah varian skor item secara keseluruhan.
e. Mencari varian total () dengan menggunakan rumus.
f. Mencari koefisien reliabilitas tes dan memberikan interpretasi
=

2.     Teknik pengujian reliabilitas tes hasil belajar bentuk obyektif
Berbeda dengan tes hasil belajar bentuk uraian, maka pada tes hasil belajar bentuk obyektif, penentuan reliabilitas tes dapat dilakukan dengan menggunakan tiga macam pendekatan, yaitu:
a. Pendekatan single test – single trial (single test – single trial method)
Dalam rangka menentukan reliabilitas tes hasil belajar bentuk obyektif dengan menggunakan pendekatan single test – single trial, maka penentuan reliabilitas tes tersebut dilakukan dengan jalan melakukan pengukuran terhadap satu kelompok subyek, dimana pengukuran itu dilakukan dengan hanya menggunakan satu jenis alat pengukur dan bahwa pelaksanaan pengukuran itu hanya dilakukan sebanyak satu kali saja[3]. Dengan kata lain single test – single trial merupakan pendekatan “serba single” atau pendekatan “serba satu” yaitu satu kelompok subyek, satu jenis alat pengukur, dan satu kali pengukuran.
Adapun untuk menghitung  / dapat digunakan formula Spearman – Brown. Menggunakan formula Spearman – Brown, maka penentuan reliabilitas tes hasil belajar bentuk obyektif dilakukan dengan jalan membelah dua. Maksudnya pengujian dan penentuan reliabilitas tes hasil belajar bentuk obyektif itu didasarkan pada korelasi, yaitu korelasi antara separoh belahan pertama tes dengan separoh belahan kedua dari tes tersebut.
Untuk mengetahui reliabilitas tes secara keseluruhan Spearman – Brown menciptakan formula:
Keterangan:
 =    koefisien reliabilitas tes secara total (tt = total tes)
    = koefisien korelasi Product Moment antara separoh (bagian pertama) tes, dengan separoh (bagian kedua) dari tes tersebut.
Untuk mengetahui besarnya  dapat digunakan salah satu rumus, yaitu:
N = Jumlah subyek
X = skor-skor hasil tes pada separoh belalhan pertama
Rumus di atas dapat dikerjakan dengan langkah-langkah, kita ambil formula Spearman – Brown model gasal –genap
1. Menjumlahkan skor-skor dari butir-butir item yang bernomor gasal/ganjil yang dimiliki oleh masing-masing individu.
2. Menjumlahkan skor-skor dari butir-butir item yang bernomor genap yang dimiliki oleh masing-masing individu.
3. Mencari (menghitung) koefisien korelasi “r” Product Moment ().[4] Dalam hal ini jumlah skor-skor dari butir-butir item yang bernomor gasal kita anggap sebagai variabel X, sedangkan butuir-butir item bernomor genap sebagai variabel Y, dengan menggunakan rumus:
4. Mencari (menghitung) koefisien reliabilitas tes dengan menggunakan rumus:
5. Memberi interpretasi terhadap














BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Sebagaimana telah dikemukakan dalam pembahasan reliabilitas dalam fungsinya sebagai alat pengukur hasil belajar, tes hasil belajar dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu tes hasil belajar bentuk uraian yang dikenal dengan istilah essay test dan hasil belajar bentuk obyektif yang dikenal dengan istilah obyektif test.
Kedua bentuk tersebut dapat digunakan oleh staf pengajar untuk  mengukur tinggi ataukah belum reliabilitas tes hasil belajar siswa.

B.   Saran
Kami menyadari akan kelemahan dan kekurangan dalam penulisan isi makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun yang kami harapkan demi kesempurnaan penulisan makalah ini.













DAFTAR PUSTAKA

Purwanto, M. Ngalim. (2008). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Jakarta: Remaja Rosdakarya

Slameto. (2001). Evaluasi Pendidikan.. Jakarta: Bumi Aksara

Sudyono, Anas. (2009). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada,



[1] M. Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2008), hal. 139.
[2] Anas Sudyono, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009), hal 209.
[3] Anas Sudijana, Ibid., hal. 213.
[4] Slameto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hal. 213.

1 komentar: