KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الرحيم
Alhamdulillah ucapan puji
syukur tiada hentinya selalu saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmat, taufiq, serta hidayahnya yang telah diberikan kepada kita,
sehubungan dengan tertulisnya makalah ini yang berjudul “Haal” pada
mata kuliah ilmu Nahwu. Makalah ini disusun untuk mengembangkan pengetahuan dan
wawasan para pembaca.
Dengan selesainya
makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan–kekurangan karena
sebagai manusia biasa pasti memiliki keterbatasan, baik pengetahuan, kemampuan
maupun pengalaman. Karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun guna
penyempurnaan makalah ini.
Dengan segala
kerendahan hati penulis menuturkan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya
kepada :
1.
Ayahanda dan Ibunda serta keluarga dengan pembinaan dan berkah doa tulusnya, penulis
mendapatkan kemudahan dalam menyelesaikan tugas tepat pada waktunya.
2.
Sri
Mulianah, S.Ag.,M.Pd selaku dosen pengajar mata kuliah Evaluasi Pembelajaran
bahasa Arab yang dengan ikhlas membagi
pengetahuan dan bimbingannya kepada mahasiswa.
3.
Kepala
Perpustakaan dan pegawai yang telah menyiapkan dan melayani mahasiswa khususnya
dalam menyediakan buku referensi.
4.
Para teman-teman yang menyempatkan
diri untuk saling bertukar pikiran,
membantu dalam penulisan makalah ini.
Semoga makalah ini
dapat memberikan penambahan yang luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini
mempunyai kekurangan, penulis mohon agar pembaca memberikan kritik dan sarannya
yang sifatnya membangun, karena makalah ini menurut penulis masih jauh dari
sempurna.
Parepare,
13 November 2013
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Reliabilitas............................................................2
B. Teknik
Pengujian Reliabilitas Tes Bentuk Uraian…………..4
C. Teknik
Pengujian Reliabilitas Tes Bentuk
Objektif................4
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan.......................................................................7
B.
Saran.................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA….......................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Reliabilitas sebuah tes dipengaruhi oleh perencanaan dan konsruksinya.
Makin cermat perencanaannya dan konstruksi tes tersebut, secara rasional tes
itu akan makin reliabel. Akan tetapi realibilitas rasional tersebut belum tentu
dapat menjamin reliabilitas yang aktual. Untuk sampai kepada yang aktual itu,
maka kita harus mengujinya secara empiris. Pengujian empiris itu dapat
dilakukan dengan metode statistik, yang disebut metode korelasi. Dengan adanya
metode yagn digunakan, seorang staf pengajar dapat menentukan apakah tes hasil
belajar memiliki reliabilitas yang tinggi atau belum.
B.
Rumusan Masalah
Adapun masalah yang dibahas dalam makalah ini (realiabilitas) yaitu:
1.
Apa yang dimaksud dengan reliabilitas?
2.
Ada berapa teknik pengujian reliabilitas tes hasil belajar?
3.
Bagaimana cara pengujian reliabilitas tes hasil belajar bentuk uraian?
4.
Bagaimana cara pengujian reliabilitas tes hasil belajar bentuk obyektif?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Reliabilitas
Keandalan (Realibility) adalah ketepatan/ ketelitian suatu alat evaluasi.
Suatu tes /alat evaluasi dikatakan andal jika ia dapat dipercaya, dan
konsisten.[1]
Jadi yang dipentingkan disini adalah ketelitiannya, sejauh mana tes/alat
tersebut dapat dipercaya kebenarannya.
B.
Teknik Pengujian Reliabilitas Tes Hasil Belajar
Ada dua bentuk teknik pengujian reliabilitas tes hasil belajar, yaitu
bentuk uraiain dan bentuk obyektif.
1.
Teknik pengujian reliabilitas tes hasil belajar bentuk uraian
Dalam rangka menentukan apakah tes hasil belajar bentuk uraian yang disusun
oleh seorang staf pengajar telah memiliki reliabilitas yang tinggi ataukah
belum. Pada umumnya orang menggunakan sebuah rumus yang dikenal dengan nama
rumus alpha.
Rumusnya adalah:
Keterangan:
r = Koefisien reliabilitas tes
n = Banyaknya butir item
yang dikeluarkan dalam tes
1 = Bilangan konstanta
= Jumlah varian
skor dari tiap-tiap butir item
= Varian total
Dengan penjelasan lebih lanjut, bahwa: dapat diperoleh
dengan menggunakan rumus, seperti tertera diibawah ini. Misalkan tes uraian
yang akan ditentukan reliabilitasnya terdiri dari 5 butir item, maka dapat diperoleh
dengan jalan menjumlahkan varian dari item nomor 1 sampai nomor 5.
Sedangkan untuk mencari dengan menggunakan
rumus masing-masing:
Selanjutnya dalam pemberian interpretasi terhadap
koefisien reliabilitas tes ( ) pada umumnya digunakan
patokan:[2]
a.
Apabila () sama dengan/lebih besar daripada 0,70 berarti tes hasil
belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki
reliabilitas yang tinggi.
b.
Apabila () lebih kecil daripada 0,70 berarti bahwa tes hasil
belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki reliabilitas
yang tinggi.
Langkah-langkah rumus
Alpha diatas dapat dicari dengan:
a. Menjumlahkan skor-skor yang dicapai oleh masing-masing testee, yaitu , .
b. Mencari (menghitung)
jumlah kuadrat item 1, 2, 3, 4, 5.
c. Mencari (menghitung)
varian dari skor item 1, 2, 3, 4, 5.
Dengan rumus: , dan seterusnya
d. Mencari jumlah varian skor
item secara keseluruhan.
e. Mencari varian total () dengan menggunakan rumus.
f. Mencari koefisien
reliabilitas tes dan memberikan interpretasi
=
2.
Teknik pengujian reliabilitas tes hasil belajar bentuk obyektif
Berbeda dengan tes hasil belajar bentuk uraian, maka pada tes hasil belajar
bentuk obyektif, penentuan reliabilitas tes dapat dilakukan dengan menggunakan
tiga macam pendekatan, yaitu:
a. Pendekatan single test – single trial (single test – single trial method)
Dalam rangka menentukan reliabilitas tes hasil belajar bentuk obyektif
dengan menggunakan pendekatan single test – single trial, maka penentuan
reliabilitas tes tersebut dilakukan dengan jalan melakukan pengukuran terhadap
satu kelompok subyek, dimana pengukuran itu dilakukan dengan hanya menggunakan
satu jenis alat pengukur dan bahwa pelaksanaan pengukuran itu hanya dilakukan
sebanyak satu kali saja[3].
Dengan kata lain single test – single trial merupakan pendekatan “serba single”
atau pendekatan “serba satu” yaitu satu kelompok subyek, satu jenis alat
pengukur, dan satu kali pengukuran.
Adapun untuk menghitung / dapat digunakan
formula Spearman – Brown. Menggunakan formula Spearman – Brown, maka penentuan
reliabilitas tes hasil belajar bentuk obyektif dilakukan dengan jalan membelah
dua. Maksudnya pengujian dan penentuan reliabilitas tes hasil belajar bentuk
obyektif itu didasarkan pada korelasi, yaitu korelasi antara separoh belahan
pertama tes dengan separoh belahan kedua dari tes tersebut.
Untuk mengetahui
reliabilitas tes secara keseluruhan Spearman – Brown menciptakan formula:
Keterangan:
= koefisien reliabilitas tes secara total (tt
= total tes)
= koefisien korelasi
Product Moment antara separoh (bagian pertama) tes, dengan separoh (bagian
kedua) dari tes tersebut.
Untuk mengetahui besarnya dapat digunakan
salah satu rumus, yaitu:
N = Jumlah
subyek
X = skor-skor hasil tes pada separoh belalhan pertama
Rumus di atas dapat dikerjakan dengan langkah-langkah,
kita ambil formula Spearman – Brown model gasal –genap
1. Menjumlahkan skor-skor
dari butir-butir item yang bernomor gasal/ganjil yang dimiliki oleh
masing-masing individu.
2. Menjumlahkan skor-skor
dari butir-butir item yang bernomor genap yang dimiliki oleh masing-masing
individu.
3. Mencari (menghitung)
koefisien korelasi “r” Product Moment ().[4]
Dalam hal ini jumlah skor-skor dari butir-butir item yang bernomor gasal kita
anggap sebagai variabel X, sedangkan butuir-butir item bernomor genap sebagai
variabel Y, dengan menggunakan rumus:
4. Mencari (menghitung)
koefisien reliabilitas tes dengan menggunakan rumus:
5. Memberi interpretasi
terhadap
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sebagaimana telah
dikemukakan dalam pembahasan reliabilitas dalam fungsinya sebagai alat pengukur
hasil belajar, tes hasil belajar dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu
tes hasil belajar bentuk uraian yang dikenal dengan istilah essay test dan
hasil belajar bentuk obyektif yang dikenal dengan istilah obyektif test.
Kedua bentuk tersebut
dapat digunakan oleh staf pengajar untuk
mengukur tinggi ataukah belum reliabilitas tes hasil belajar siswa.
B.
Saran
Kami menyadari akan
kelemahan dan kekurangan dalam penulisan isi makalah ini. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang sifatnya membangun yang kami harapkan demi kesempurnaan
penulisan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto, M. Ngalim. (2008).
Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Jakarta: Remaja Rosdakarya
Slameto. (2001). Evaluasi Pendidikan.. Jakarta: Bumi
Aksara
Sudyono, Anas. (2009). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja
Grafindo Persada,
[1]
M. Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi
Pengajaran, (Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2008), hal. 139.
[2]
Anas Sudyono, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009), hal
209.
[3]
Anas Sudijana, Ibid., hal. 213.
[4]
Slameto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hal. 213.
gambarnya ancur (n)
BalasHapus