KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt, atas limpahan Hidayah dan Taufiknya.
Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “ Isim Jamid dan
Musytaq” pada mata kuliah ilmu sharaf. Makalah ini disusun untuk mengembangkan
pengetahuan dan wawasan para pembaca.
Makalah
ini memberi perhatian yang besar terhadap ilmu pendidikan, khususnya bahasa
Arab.Oleh karena itu, makalah ini menyajikan kaidah-kaidah dalam berbahasa
Arab.
Dengan
selesainya makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan –kekurangan
karena sebagai manusia biasa pasti memiliki keterbatasan, baik pengetahuan,
kemampuan maupun pengalaman. Karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna penyempurnaan
makalah ini.
Parepare,
16 Oktober 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
B. Rumusan
Masalah
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Isim Jamid dan Isim Musytaq
1. Pengertian
Isim Jamid
2. Pengertian Isim Musytaq
B.
Macam-macam Isim Jamid dan Isim Musytaq
1. Macam-macam
Isim Jamid
2. Macam-macam Isim
Musytaq
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Salah satu pembahasan yang dibahas dalam ilmu sharaf adalah “الاسم الجامد والمشتق”
Dimana isim jamid merupakan isim yang keras. Maksudnya ialah isim
yang tidak diambil dari kata lain. Sedangkan isim musytaq artinya pecahan kata
yaitu isim yang diambil dari fiil atau masdar. Untuk lebih mengkaji atau
memahami pembahasan tentang isim jamid dan musytaq maka akan dijelaskan pada
pembahasan berikut.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
pengertian isim jamid?
2.
Apa
pengertian isim musytaq?
3.
Apa
saja macam-macam isim jamid?
4.
Apa
saja macam-macam isim musytaq?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Isim Jamid dan Isim Musytaq
1.
Pengertian
Isim Jamid
.Isim jamid
ialah suatu isim yang di dalamnya tidak terdapat suatu sifat.
Contoh: كُرْسِيٌ, (kursi) عِلْمٌ (ilmu), Jadi isim jamid ini tidak diambil dari kata yang
lain.
2.
Pengertian
Isim Musytaq
Isim Musytaq ialah isim yang
terjadi atau diambil dari kalimat lain (bisa ditasrif) dan mengandung
suatu sifat.
Contoh:عَالِمٌmenunjukkan
suatu zat (orang) yang disifati dengan ilmu (عِلْمٌ), jadi عَالِمٌartinya
orang yang berilmu.
B.
Macam-macam Isim Jamid dan Isim Musytaq
1.
Macam-macam
isim jamid
a.
Jamid
Dzat ( nama zat) yaitu isim yang menunjukkan arti sesuatu yang fisik
atau yang menurut tata bahasa Arab dikatagerikan isim jamid zat.contohi:
صَحْرَةٌ(batu besar) قَلَمٌ(pena)مَلاَئِكَةٌ (malaikat).
b.
Isim makna, yaitu isim yang
menunjukkan arti sesuatu yang tidak fisik.
Contoh: عِلْمٌ(pengetahuan), دَرْسٌ(pelajaran), نَصْرٌ (pertolongan).
Isim makna juga disebut masdar ghoiru mim, karena isim ini sumber keluarnya
isim musytaq. Masdar ghoiru mim mempunyai beberapa wazan, yaitu:
a. Fi’il
tsulasi (fi’il yang terdiri dari tiga huruf) , wazan masdar fi’il
tsulasibermacam-macam. Hal ini dapat kita ketahui dengan sima’i, yaitu
mengikuti orang arab atau merujuk kepada kitab-kitab arab.
Diantara
wazan-wazan itu antara lain :
فِعَالَةٌcontohnya
قِرَاءَةٌfi’ilnya قَرَأَ -
يَقْرَأُ
فِعْلٌ contohnya عِلْمٌfi’ilnya عَلِمَ - يَعْلَمُ
فَعَلَةٌ contohnya صَدَقَةٌfi’ilnya صَدَقَ -
يَصْدُقُ
فُعَالٌ contohnya بُكَاءٌfi’ilnya بَكَىْ-يَبْكِىْ
b.
Fi’il ruba’I
(fi’il yang terdiri dari empat huruf). Wazan masdar fi’il ruba’i diqiyaskan
sesuai dengan wazan-wazan fi’il ruba’i, yaitu :
§
أَفْعَلَ - يُفْعِلُwazan masdarnya إِفْعَالٌcontohnya أَسْلَمَ -
يُسْلِمُmasdarnya إسْلاَمٌ
§ فَعَّلَ -
يُفَعِّلُWazan masdarnya تَفْعِيْلٌcontohnya عَلَّمَّ -
يُعَلِّمُmasdarnya تَفْعِيْلٌ
§ فَاعَلَ -
يُفَاعِلُWazan masdarnya مُفَاعَلَةٌcontohnya حَاسَبَ -
يُحَاسِبُmasdarnya مُحَاسَبَةٌ
§ فَعْلَلَ -
يُفَعْلِلُWazan masdarnya فِعْلاَلَةٌcontohnya زَلْزَلَ -
يُزَلْزِلُmasdarnyaزِلْزَالَةٌ
c.
Fi’il khumsi
dan fi’il sudasi (fi’il yang terdiri dari lima dan enam huruf)
Wazan fi’il
khumasi:
§ تَفَعَّلَ -
يَتَفَعَّلُWazan masdarnya تَفَعُّلٌcontohnya تَقَرَّبَ -
يَتَقَرَّبُmasdarnya تَقَرُّبٌ
§ إِفْتَعَلَ -
يَفْتَعِلُWazan masdarnya إِفْتِعَالٌcontohnya إِجْتَمَعَ -
يَجْتَمِعُmasdarnya إِجْتِمَاعٌ
Wazan fi’il
sudasi:
§ إِسِتَفْعَلَ
- يَسْتَفْعِلُWazan masdarnya إِسْتِفْعَالٌcontohnya إِسْتَغْفَرَ
- يَسْتَغْفِرُmasdarnya إِسْتِغْفَارٌ
2.
Macam-macam
Isim Musytaq
Isim musytaq ada 7 macam, yaitu :
1.
Isim fa’il,
yaitu isim yang menunjukkan orang yang berbuat atau melakukan pekerjaan.
Wazan isim
fa’il dari fi’il tsulasi mujarrot adalah :فَاعِلٌ
Contoh :
كَتَبَIsim
fa’ilnya كَاتِبٌartinya orang yang menulis
قَرَأَIsim
fa’ilnya قَارِئٌartinya orang yang membaca
Sedangkan
wazan isim fa’il selain tsulasi mujarot, adalah mengikuti wazan fi’il
mudhori’nya, dengan mengganti huruf mudhoro’ahnya menjadi huruf mim yang dibaca
dummah, dan dikasrah hurufnya sebelum akhir.
Contoh:
أَكْرَمَ -
يُكْرِمُIsim
fa’ilnya مُكْرِمٌartinya orang yang menghormati
إِسْتَغْفَرَ
- يَسْتَغْفِرُIsim fa’ilnya مُسْتَغْفِرٌartinya
orang yang minta ampun
Isim fa’il
dapat berperan sebagaimana fi’ilnya yang ma’lum, yaitu merofa’kan fa’ilnya dan
menashobkan maf’ulnya.
2.
Isim maf’ul,
yaitu isim yang menunjukkan arti sesuatu yang dijatuhi atau dikenai suatu
pekerjaan.
Wazan isim
maf’ul dari fi’il tsulasi mujarrot adalah مَفْعُوْلٌ
Contoh:
مَضْرُوْبٌartinya yang
dipukul
Sedangkan
wazan isim maf’ul selain dari fi’il tsulasi mujarrot adalah mengikuti wazan
isim fa’ilnya dengan membaca fathah sebelum akhir.
Contoh:
مُكْرَمٌdan مُسْتَخْرَجٌ
isim maf’ul
yang dari fi’il lazim harus diikuti dengan jar majrur atau dzarraf.
Contoh:
مُقَدَّمٌ
عَلَيْهِdan مُسْتَفْهَمٌ
عَلَيْهِ, Jadi tidak boleh hanya مُقَدَّمٌdan مُسْتَفْهَمٌ
saja.
Isim maf’ul bisa
berperan sebagaimana fi’ilnya yang majhul.
3.
Sighat
mubalaghah, yaitu isim yang menunjukkan arti isim fa’il yang mengandung arti
penguatan atau menyangatkan (sangat).
Wazan-wazan
sighat mubalaghah antara lain
§ فَعَّالٌcontoh عَلاَّمٌartinya
sangat pandai
§ فَعُوْلٌcontoh صَبُوْرٌartinya
sangat sabar
§ فَعِيْلٌcontoh سَمِيْعٌartinya
sangat mendengar
§ فَاعُوْلٌcontoh قَارُوْقٌartinya
sangat membedakan
§ فِعِّيْلٌcontoh صِدِّيْقٌartinya
sangat jujur
sighat
mubalaghah ini bisa berperan sebagaimana fi’il yang ma’lum
4.
Sifat
musyabahah bismil fa’il, yaitu isim musytaq yang menunjukkan tentang sifat yang
selalu melekat pada mausuf (yang disifati). Sifat musyabahah bismil fa’il ini
dibentuk hanya dari fi’il tsulasi lazim (fi’il yang tidak mempunyai
maf’ul).Wazan sifat musyabahah bermacam-macam dan hanya bisa diketahui dengan
sima’i. Wazan-wazan itu antara lain, contoh:
§ شَجُعَ -
يَشْجُعُsifat
musyabahahnya شُجَاعٌartinya
(selalu) pemberani.
§ عَفَّ -
يَعِفُّsifat
musyabahahnya عَفِيْفٌartinya
(selalu) menjaga diri
§ غَضِبَ -
يَغْضَبُsifat
musyabahahnya غَضْبَانٌartinya
(selalu) pemarah
Sifat
musyabahah bismil fa’il bisa berperan sebagaimana fi’ilnya yang ma’lum.
5.
Isim
tafdhil, yaitu isim yang dibentuk dari wazan أَفْعَلُberfungsi
untuk menunjukkan arti lebih dari yang lain. Jadi isim tafdhil ini terbuat dari
fi’il yang mempunyai arti kurang atau lebih.
Contoh:
كَبُرَ –
يَكْبُرٌèأَكْبَرُartinya
lebih besar
فَضُلَ -
يَفْضُلُèأَفْضَلُartinya
lebih utama
Isim tafdhil
bisa berperan sebagaimana fi’ilnya yang ma’lum.
Sedangkan
fi’il yang mempunyai arti tetap tidak bisa dibuat isim tafdhil.Contoh مَاتَartinya
mati.
Adapun fi’il yang bisa dibuat isim tafdhil adalah fi’il tsulasi yang
mutasharif (bisa ditasrif), tam dan ma’lum (kata kerja aktif).
6.
Isim zaman
(waktu) dan isim makan (tempat).
Isim zaman
yaitu isim musytaq yang menunjukkan arti waktu terjadinya suatu
pekerjaan.
Isim makan
yaitu isim musytaq yang menunjukkan arti tempat terjadinya suatu pekerjaan.
Wazan-wazan
isim zaman dan makan :
Fi’il
tsulasi mujarrot mengikuti wazan مَفْعَلٌdan مِفْعَالٌ
a. Wazan
apabila :
§ Berupa fi’il
yang mu’tal lam fi’ilnya. Contoh:
رَمَىْ -
يَرْمِىIsim zaman /
makannya artinya مَرِمَىْwaktu /
tempat melempar.
غَزَا -
يَغْزُوْIsim zaman /
makannya artinyaمَغْزًى waktu / tempat pertempuran.
وَقَىْ -
يَقِىIsim zaman /
makannya artinyaمَوْقًى waktu / tempat menjaga.
§ ‘ain fi’il
pada fi’il mudhori’nya dibaca dhummah atau fathah
لَعِبَ -
يَلْعَبُIsim
zaman/makannya مَلْعَبٌartinya
waktu/ tempat bermain.
كَتَبَ -
يَكْتُبَIsim zaman/
makannya مَكْتَبٌartinya waktu/ tempat menulis.
صَنَعَ -
يَصْنَعَIsim zaman/
makannya مَصْنَعٌartinya waktu / tempat membuat.
b.
Wazan مَفْعِلٌapabila:
§ Berupa fi’il
yang mu’tal fa’ fi’ilnya.
Contoh:
وَقَفَ -
يَقِفُIsim zaman /
makannya مَوْقِفٌartinya waktu atau tempat berhenti.
§ ‘Ain
fi’il pada fi’il mudhori’nya dibaca kasrah.
نَزَلَ - يَنْزِلُIsim zaman /
makannya مَنْزِلٌartinya waktu atau tempat turun
(rumah).
Adapun isim
zaman dan makan dari fi’il selain tsulasi mujarrot mengikuti wazan isim
maf’ulnya.
Contoh:
إِسْتَخْرَجَ
- يَسْتَخْرِجُIsim zaman/makannya مُسْتَخْرَجٌartinya
waktu atau tempat minta keluar.
Untuk
menentukan bahwa isim-isim tersebut di atas isim zaman atau makan adalah adanya
qarinah yang menjelaskannya.
Misalnya,
adanya kata أَمْسِ(kemarin) menunjukkan isim zaman.Dan adanya هُنَا(disini) menunjukkan isim makan.
7.
Isim alat,
yaitu isim yang menunjukkan arti alat suatu pekerjaan. Isim alat ini hanya
terbentuk dari fi’il tsulasi mujarrot yang muta’addi. Adapun wazan isim alat
ada 4, yaitu :
a.
مِفْعَلٌContoh مِنْصَرٌartinya alat
menolong.
b.
مِفْعَالٌContoh مِفْتَاحٌartinya alat
membuka (kunci).
c.
فَعَّالٌContoh ثَلاَّجَةٌartinya alat
pendingin (kulkas).
d.
مِفْعَلَةٌContoh مِمْسَحَةٌartinya alat
menghapus.
Terkadang
isim alat ini tidak berupa wazan-wazan tersebut di atas, tetapi menggunakan
kalimat yang lain. Contoh :
قَلَمٌartinya
pena, كَأْسٌartinya gelas/ piala.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa.Isim jamid ialah suatu isim yang di
dalamnya tidak terdapat suatu sifat. SedangkanIsim Musytaq ialah isim
yang terjadi atau diambil dari kalimat lain (bisa ditasrif) dan
mengandung suatu sifat.
Adapun macam-macam isim jamid terbagi
atas dua yaitu :
1.
Jamid
Dzat ( nama zat)
2.
.Jamid
Makna
Adapun macam-macam isim musytaq yaitu:
Isim musytaq
ada tujuh, yaitu:
1.
Isim fa’il
2.
Isim maf’ul
3.
Shighot
mubalaghoh
4.
Sifat
musyabihat
5.
Isim tafdhil
6.
Isim zaman
dan Isim makan
7.
Isim ‘alat
B.
Saran
Melalui pembahasan ini diharapkan
kita dapat memahami salah satu materi shraraf yaitu
“الاسم الجامد والمشتق” dan semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi
kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad, Abubakar. Tata Bahasa Bahasa Arab. Surabaya:
Al-Ikhlas. 1982.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar