BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Dalam pendidikan bahasa arab, banyak ilmu-ilmu yang perlu
diketahui, seperti: ilmu Nahwu,ilmu Sharaf, dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan
bahasa Arab. Dalam ilmu nahwu banyak materi-materi yang disajikan, oleh karena
itu penulis mengangkat sebuah materi yang berjudul “JAZM FI’IL MUDHARI’”,
yang mana materi ini salah satu materi penting yang harus diketahui dalam Ilmu
nahwu. Materi ini juga merupakan materi yang penting ketika kita ingin
mempelajari ilmu tafsir,ilmu hadits dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan ilmu
islam yang lain.Makalah ini juga disusun karena merupakan tugas kelompok yang
diberikan oleh dosen yang bersangkutan dalam mata kuliah ini.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa saja amil-amil yang menjazmkanfi’ilmudhari ?
2.
Apa yang menyababkanfi’imudhari di jazm serta Bagaiman perubahannya
?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui amil-amil yang menjazmfi’ilmudhari.
2.
Untuk mengetahui penyebab fi’ilmudhari’ yang di Paz serta
perubahannnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Amil-amil Jazm Fi’il Mudhari’
Amil-amil yang menjazmkanfi’ilmudhari’ ada 18. Amil-amil tersbut
terbagi menjadi 2 macam, yaitu:
1.
Amil-amil yang menjazmkan satu fi’il.
2.
Amil-amil yang menjazmkan dua fi’il.[1]
Amil-amil yang
menjazmkan satu fi’il jumlahnya ada 6 huruf yaituلَمْ, لَمَّا, أَلَم, أَلَمَّا, لَامُ اَلْأَمْرِ, لَامُ الدُّعَاءِ. Seluruh
amil ini adalah huruf, berdasarkan kesepakatan para ahli ilmu nahwu..[2]
Adapun amil-amil yang menjazmkan dua
fi’il. Fi’il yang pertama dinamakan fi’il syarat dan fi’il yang kedua dinamakan
fi’il jawab syarat. Bagian ini terdiri empat jenis:
a. Amil
yang disepakati sebagai huruf
Jenis yang pertama adalah amil yang
disepakati sebagai huruf. Jenis ini hanya terdiri dari satu huruf yaitu إِنْ.[3]
b. Amil
yang disepakati sebagai isim
Jenis yang kedua adalah amil yang
disepakati sebagai isim.jumlahnya ada 9, yaitu: مَن, مَا, أي, مَتَى, أَيَّانَ, أَيْنَ, أَنَّى, حَيْثُمَا, كَيْفَمَا.[4]
c. Amil
yang berdasar pendapat yang lebih kuat sebagai huruf.
Jenis ketiga ini adalah amil yang
diperselisihkan, apakah isim atau huruf. Akan tetapi yang lebih kuat adalah
huruf. Amil ini hanya terdiri dari saru huruf yaitu إِذْمَا.[5]
d. Amil
yang berdasar pendapat yang lebih kuat sebagai isim.
Jenis keempat adalah amil yang
diperselisihkan, apakah merupakan isim atau huruf. Akan tetapi, yang lebih kuat
amil tersebut merupakan isim. Amil jenis hanya terdiri dari satu isim yaituمَهْمَا.[6]
B.
Penyebab Fi’ilMudhari’ dijazm serta Perbahannya
Fi’ilmudhari’ dijazm apabila kemasukan huuruf/alat jazm.Adaun macam
dan makna huruf/alat jazm seperti yang telah
dijelasakan dalam pembahasan sebelumnya bahwa huruf Paz terdri dari 18
dan dibagi ke dalam 2 jenis, yaitu: amil-amil yang menjazmkan 1 fi’il dan
amil-amil yang menjazmkan dua fi’il.
1.
Amil-amil yang menjazmkan satu fi’il.
1)
لَمْini dinanamiharaf nafi, karena
menafikka ( menunjukkan arti tidak)
لم يلدولم يولد =tidak
beranak dan tidak pula diperanakkan
2)
لَمَّاini searti dengan لَمْ, yang
mengandung pengertian nafi, jazm dan qalab.
لما يذوقوا عذاب= mereka belum merasakan siksa.[8]
3)
أَلَم. Hamzah yang terdapat dalam أَلَمadalah untuk bertanya. Tetapi
sebenarnyamenunjukkan arti menetapkan (takrir)
الم نشرح= belumkah kami bentangkan?[9]
4)
أَلَمَّاyaitu لَمَّاtetapi disertai oleh hamzah ( ا ) yanng
berarti pertanyaan.
ألما أحسن اليك= belumkah aku berbuat baik kepada engkau?
5)
ل /لا yang berarti do’a. Lam ini adalah lam amar
tetapi dari pihak yang rendah kepada pihak yang lebih tinggi.
ليقض عليك ربك= sudih kiranya tuhan engkau mengakiri
persoalan ini.[10]
6)
لا untuk melarang.
لاتخف = jangan engkau takut.
2.
Amil-amil yang menjazmkan dua fi’il
a.
Amil yang
disepakati sebagai huruf yaitu ان. Huruf ini
menjazmkan dua fi’il yang pertama disebut fi’il syarat dan fi’il yang kedua
disebut jawabnya atau balasannya.
=apabila
Zaid berdiri, niscaya Amr pun berdiri.
b.
Amil yang
disepakati sebagai isim
1)
مَنadalah
isim syarat yang menjazmkan dua fi’il.
= siapa
saja yang engkau tolong,tentu aku pun menolongnya besertamu
2)
مَاadalah isim
yang menjazmkan dua fi’il.
= apa saja
yang engkau lakukan, tentu aku pun melakukan.
3)
أيadalah isim
yang menjazmkan dua fi’il.
=siapasaja yang engkaukenal, tentuaku pun
mengenalnya.
4)
مَتَىadalah isim
yang menjazmkan dua fi’il.
=kapan
saja engkau makan, maka aku pun makan.
5)
أَيَّانَadalah isim
yang menjazmkan dua fi’il.
= mana saja yang engkau tolong, tentu aku pun
menolongnya.
6)
أَيْنَadalah isim
yang menjazmkan dua fi’il.
= di mana saja engkau turun, tentu aku pun turun.
7)
أَنَّىadalah isim
yang menjazmkan dua fi’il.
= setiap engkau menuntut ilmu, tentu engkau
beruntung
8)
حَيْثُمَاadalah isim
yang menjazmkan dua fi’il.
= andaikata engkau taat kepada Allah, maka engkau
diberi
9)
كَيْفَمَاadalah isim
yang menjazmkan dua fi’il.
= bagaimana saja caranya engkau duduk, tentu aku
pun duduk.
c.
Amil yang
berdasar pendapat yang lebih kuat sebagai huruf
= apabila
Zaid berdiri, niscaya Amr pun akan berdiri.
d. Amil
yang berdasar pendapat yang lebih kuat sebagai isim.
= setiap
engkau melakukan, tentu aku pun melakukan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas penulis
menyimpulkan bahwa ada 18 amil yang menjazmkanfi’ilmudhari’. Amil-amil tersebut
diabagi menjadi dua, karena ada yang menjazmkan satu fi’ilfanadapula yang
menjazmkan dua fi’il, fi’il yang dijazm pertama disebut syarat dan yang kedua
disebut jawabnya syarat atau balasannya syarat. Fi’ildijazmkan karena dimasuki
oleh salah satu amil-amil jazm.
B. Saran
Kami dari tim penyusun makalah sadar
sebagai manusia biasa yang tak terlepas dari kesalahan dan kekhilafan. Tentunya
dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan dalam penyusunannya. Oleh
karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan dari pembaca sebagai
pelajaran buat kami, agar nantinya
dipenysusunan makalah selanjutnya kami dapat meminimalisir kesalahan di
dalamnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar
Moch.1992. Ilmu nahwu terjemahan matan al-ajurumiyah dan ‘imrithy.
Bandung: sinar baru algesindo.
Aunur
Rofiq Bin Ghufron. 2007. Ringkasan kidah-kaidah bahasa arab.Sidayu:
Pustaka furqon.
ChatibulUmam.
1987. Pedoman dasar ilmu nahwu. Jakarta: Darululum pers.
Muhammad
Muhyidin Abdul Hamid. 2010. Ilmu nahwu terjemah tuhfatussaniyah. Jogjakarta:
Media hidayah.
[1] Muhammad Muhyiddin Abdul Hamid. Ilmu nahwu terjemah
tuhfatussaniyahsyarahajurmiyah. (Jogjakarta, Media hidayah: 2010),. H. 136
[2]Ibid
[3]Ibid. H. 138
[4]Ibid. H. 139
[5]Ibid. H.142
[6]Ibid. H.142
[7]Chatibulumam. Pedoman dasar imunahwu. ( Jakarta, Darululm pers:
1987). H. 70
[8]Ibid. H. 71
[9]Ibid.
[10]Ibid. H. 72
Tidak ada komentar:
Posting Komentar