Kamis, 04 Juni 2015

Isim Fi'il



KATA PENGANTAR

بسم الله لر حمن لر حيم

      Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatu
      Fuji syukur selalu kita haturkan kepada allah s.w.t. oleh karena dialah, yang memberikan kesehatan kepada hambanya, sehingga manusia dapat menikmati keindahan alam semesta ini. Terutama lagi adalah kesehatan fikiran sehingga manusia dapat menyelesaikan segala permasalahan yang ada.

      Salam dan salawat semoga tetap tercurahkan kepada nabi muhammad s.a.w. karna dialah yang mengantaran manusia dari alam kebodohan menuju alam pendidikan, seperti yang kita rasakan saat ini.

      Ucapan terimakasi kepada dosen yang bersangkutan yakni. Ibu Darmawati, S,Ag.,M.Pd atas bimbingan yang diberikan kepada kami atas nama kelompok  lima makalah ini. Kami sadari bahwa kami seorang mahasiswa khususnya mahasiswa atain parepare, tidak akan lepas dari yang namanya seorang pembimbing yakni dosen / guru.

Pare-pere 21 Desember 2012
Atas nama penulis kelompok empat










DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR .............................................................................. i

DAFTAR ISI .............................................................................................. ii          

BAB I: PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A.    Latar Belakan Masalah .................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah ............................................................................ 1
C.     Tujuan Penulisan .............................................................................. 1
BAB II: PEMBAHASAN ......................................................................... 2
A.    Pengertian Isim Fi’il ......................................................................... 2
B.     Isim Fi’il Menurut Pertimbangan Zamannya ................................... 2
C.     Contoh-contoh Isim Fi’il Madhi, Mudhari, dan Amar .................... 2
D.    Pembagian Isim Fi’il ........................................................................ 6
BAB III: KESIMPULAN ......................................................................... 7
A.    Kesimpulan ...................................................................................... 7
B.     Saran ................................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 8

BAB I      
  PENDAHULUAN

A.    Latar Belakan Masalah
      Ilmu pendidikan bahasa arab adalah sebagai salah satu ilmu dari terapan. Artinya ilmu tetap tidak seperti ilmu-ilmu lain yang beberapa kali akan menagalami perubahan pembahasan.
      Ilmu pendidikan bahasa arab sangata luasa cakupan pembahasannya, pokok atau inti dari pembahasan pendidikan bahasa arab itu sendidri ada dua yaitu NAHWU dan SYARAF. Inilah sesungguhnya inti sari untuk bias menguasai pendidikan Bahasa arab.
      Untuk itu dalam mata kulia SYARAF tiga ini kita akan membahas mengenai penjabaran dari syaraf itu sendiri, yaitu Isim fi’il. Kita membahas mengenai pengertian isim fi’il itu sendri, contoh-contoh dari isim fi’il, dan pembagian-pembagian dari isim fi’il itu sendiri.

B.     Rumusan Masalah
a.       Apa pengertian Isim fi’il
b.      Ada berapa pembagian isim fi’il menurut zamanya.

C.    Tujuan Penulisan
Ada beberapa tujuan dalam penulisan makalah ini, diantaranya ialah :
1.      Untuk menambah wawasan pendidikan bahasa arab
2.      Agar dapat mengenal bahasa arab lebih mendalam lagi
3.      Untuk mengetahui pngertian isim fi’il serta pembagiannya.

BAB II  
PEMBAHASAN
 

A.    Pengerian Isim Fi’il    (اسما ء الاءفعال ولاءاصوات )
ماناب عن فعل كشتا ن وصه  هواسم فعل وكذا اوه ومه
“Lafaz yang menggantikan fi’il seperti syattana dan shah adalah isim fi’il, demikian pula awwah dan mah”.[1]
     
      Isim fi’il adalah lafadz yang menunjukkan arti pekerjaan/fi’il (الفعل) akan tetapi tidak menerima kata-kata fi’il (kata kerja).[2]
      Isim Fi’il itu adalah isim-isim yang di mabni dan dipergunakan dalam artian fi’il.[3] Contoh:


صه اذتكلم غيرك
      Sho :adalah isim fi’il yang mengandung makana fi’il amar uskut (diamlah) dan beramal sepertipengamalannya. Failnya berupa dhamir mustatir wujuban, takdirnya : anta.

B.     Isim Fi’il  Menurut Pertimbangan Zamannya.
Isim fi’il ada tiga macam yaitu:
1.      Isim fi’il madhi, yang menunjukan arti lampau :
Adapun, huruf-hurufnya yaitu :
هيها ت : telah jauh

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
      Dari beberapa pembahasan mengenai isim fi’il di atas kita bias mengambil beberap kesimpulan di antaranya ialah:
       Pertama, pengertian isim fi’il ialah:

ماناب عن فعل كشتا ن وصه  هواسم فعل وكذا اوه ومه
“Lafaz yang menggantikan fi’il seperti syattana dan shah adalah isim fi’il, demikian pula awwah dan mah”.
     
      Isim fi’il adalah lafadz yang menunjukkan arti pekerjaan/fi’il (الفعل) akan tetapi tidak menerima kata-kata fi’il (kata kerja).
      Kedua, pembagian isim fi’il menurut zamannya, ada tiga diantaranya adalah:
1.      Isim fi’il madhi
2.      Isim fi’il mudhari, dan isim fi’il
3.      Isim fi’il amar.

B.     Saran
      Di dalam pembuatan makalah ini tentunya masi banyak terdapat didalamnya kekurangan baik itu dari segi bahasanya, maupun dari segi penulisan yang sesuai aturan dari stain pare-pare itu sendiri. Untuk itu kami minta dari dosen yang bersangkutan untuk meminta sarnnya agar pembuatan makalah selanjutnya bias lebih baik lagi.



 DAFTAR PUSTAKA


Bahaud Din Abdullah Ibnu ‘Aqil. terjemahan  Alfiyyah Syarah Ibnu ‘Aqil.
(Diterbitkan Oleh: Sinar Baru Algensindo. 2000)
Puat  Nikmah. Mubahhal  Lughatu  Arabiyah.

 Nahwu Shorof. Wosrdpress. Com/Bahasa-Arab/Nahwu-Shorof/kata-kerja-fi’il/Isim Fi’il. 17-12-2012.

Zaravias. Blogspot. Com/2011/01/Masalah –Nahwu. Tgl-20-2012





 



[1] Bahaud Din Abdullah Ibnu ‘Aqil. terjemahan  Alfiyyah Syarah Ibnu ‘Aqil. ( Diterbitkan Oleh: Sinar Baru Algensindo. 2000) hal. 718.
[2] Nahwu Shorof. Wosrdpress. Com/Bahasa-Arab/Nahwu-Shorof/kata-kerja-fi’il/Isim Fi’il. 17-12-2012.
[3] Puat  Nikmah. Mubahhal  Lughatu  Arabiyah. Hal. 128


Tidak ada komentar:

Posting Komentar