KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas segala limpahan taufik dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “fiil jamid dan fiil mutasharrif” dalam bentuk sederhana.
Salawat
dan Salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. Nabi Sebagai suri
tauladan dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis
menyadari segala kekurangan dan keterbatasan kemampuan yang penulis miliki
dalam penyelesaian makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran dari semua pihak demi kebaikan dan kesempurnaan makalah ini sehingga
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Dengan
segala kerendahan hati penulis haturkan ucapan terimah kasih yang
setulus-tulusnya kepada bapak/ ibu dosen yang bersangkutan mengajar mata kuliah
Ilmu Pendidikan Islam yang dengan ikhlas membagi pengetahuan dan bimbingannya
kepada kami.
Akhirnya kepada Allah SWT. Kami
serahkan segalanya, semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin!
Parepare, 08 Nopember 2012
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………….…………………..…………………...1
A. Latar
Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan
Masalah........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………2
A. Pengertian
fiil jamid.....................................................................................2
B. Pengertian
fiil
mutasharrif............................................................................5
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………..6
A. Kesimpulan..................................................................................................6
B. Saran............................................................................................................6
DAFTAR
PUSTAKA ……………………………………………………………7
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kita
memahami bahwa selama ini fiil itu dapat berubah-ubah namun dapat kita ketauhi
bahwa ada fiil yang tidak dapat di ubah baik dari beentuk fiil madi, fiil
mudhare, fiil amar yakni fiil jamid, sedangkan fiil mutashorrif yaitu fill yang
dapat berubah sesuai dengan tasrifnya inilah yang akan penulis bahas dalam
makalah ini.
B.
Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah yang ingin di capai berdasarkan latar belakang yang ingin
dicapai antara lain yaitu:
1.
Apa pengertian fiil jamid?
2. Apa pengerian
fiil mutashorrif?
C.
Tujuan
Berdasarkan
latar belakang dan rumusan masalah di
atas tujuan yang hendak dicapai adalah sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui pengertian fiil jamid.
2.
Untuk mengetahui pengertian fiil mutashorrif.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Fiil
Jamid
Kata jamid adalah kata asal (orisinal), kata bukan bentukan,
ataupun turunan dari kata lain. Atau dengan perkataan lain, kata dalam bentuk
apa adanya seperti sejak pertama kali digunakan. Kata jamid ini ada yang dari
golongan kata kerja (fi’il) dan ada juga dari golongan kata benda (maushuf).[1]
Fi’il Jamid
Adalah Kalimah Fi’il yang hanya mempunyai satu bentuk Shighah. Baik hanya berbentuk
Fi’il Madhi saja. atau hanya berbentuk Fi’il Amar saja. Atau ada hanya
berbentuk Fi’il Mudhari’ saja tapi jarang.
Fi’il
ini selalu dalam satu bentuk dan tidak boleh dibentuk menjadi bentuk kata yang
lain. Disamping itu, ia juga netral, artinya tidak terikat penggunaannya dengan
waktu. Walaupun demikian apabila dilihat dari bentuknya dan bisa dikatakan fiil
yang tetap pada bentuknya[2],
fi’il jamid ini terdapat dalam tiga bentuk, yaitu sebagai berikut:
1.
fiil jamid yang hanya mempunyai bentuk fiil madhi saja:
·
لَيس: tidak
Contoh:
وَأَنَّ اللَّهَ لَيْسَ بِظَلَّامٍ لِلْعَبSesungguhnya Allah bukanlah sekali-kali penganiyaya
hambahnya
·
: هَيهَات jauh sekali
Contoh
·
نِعم :
sebaik-baiknya
contoh
نِعْمَ الرَّجُلُ أبُو
بَكْرٍ
Sebaik-baik lelaki adalah abu bakar
·
عَسَى :
semoga
Contoh:
Mudah-mudahan
Allah memaafkan mereka : عسى اللّه أن
يعفوعنهم
· بِعُس : Sejelek-jeleknya
Contoh
ئْسَ الرَّجُلُ أبُو
لَهَبَ Seburuk-buruknya lelaki
adalah Abu Lahab
·
تَبَارَكَ : maha suci
تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
Maha Suci Allah,
Tuhan semesta alam
2. fiil jamid yang hanya bentuk fi’il mudhari saja ’, seperti: يَهْبِطُ , artinya berkokok.
Contoh
Ayam itu sedang
berkokok: يَهْبِتُ الدٌجَاج
3.
fiil jamid yang
hanya bentuk fi’il amar saja, seperti:
·
تُعَلٌم : percayalah
تَعَلَّمْ أَنّ الرِّبَا بَلاَءٌ
Percayalah!
Sesungguhnya Riba itu membawa petaka
·
هَبْ : anggaplah
فَقُلْتُ أَجِرْنِي
أَبَا خَالِدٍ × وَإِلاَّ فَهَبْنِي امْرَأً هَالِكًا
Aku Cuma bisa
berkata… pertahankanlah aku wahai Abu Khalid…atau jika tidak… maka anggaplah
aku seorang yang telah binasa
|
·
تَعَالَ : ayo
هَيَّا زَيْد تَعَالَ Hai Zaid…Kemarilah
·
هَاتِ : bawalah/ tunjukan
قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
B.
Pengertian Fiil mutasharrif
Fiil mutasharrif adalah fiil yang bisa di ubah
ke fiil lain, fiil mutasarrif terbagi atas dua yaitu:
a.
متصرّف تامُّ (sempurnah/bisa
madhi, mudhore, dan amar) seperti:
كتب – يكتب- أكتب
ماىزال *
مافتئ – ما يفتأ مازال - *
* ماانفكّ – ماينفك * كاد – يكاد
* أوشك – يوشك
* طقق – إطفق
a.
متصرّف تامُّ (sempurnah/bisa
madhi, mudhore, dan amar)
Contoh
كتب فاطمة رسلة fatimah telah menulis surat
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Fi’il ini
selalu dalam satu bentuk dan tidak boleh dibentuk menjadi bentuk kata yang
lain. Disamping itu, ia juga netral, artinya tidak terikat penggunaannya dengan
waktu. Walaupun demikian apabila dilihat dari bentuknya dan bisa dikatakan fiil
yang tetap pada bentuknya.
2. Fiil mutasharrif adalah fiil yang bisa di ubah
ke fiil lain.
B.
Saran
Penulis menyadari bahwa
dalam makalah ini tidak menutup kemungkinan terdapat kesalahan penulisan. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan saran-saran dari seluryh pihak yang
membaca makalah ini. Karena penulis menyadari bahwa penulis juga adalah manusia
yang tak luput dari kesalahan dan kehilafan
DAFTAR PUSTAKA
Abdul rahim. Ringksan
kaidah-kaidah bahasa Arab (Mahad
Al-Furqan Al-Islamiyah).
Achmad Sunarto.1990.kidah-kaidah bahasa arab
terjemah,(alhidayah surabayah),
Aunur rofiq bin
ghufron. 2010. Ringkasan kaidah-kaidah bahasa arab. Pustaka al furqan.
Huda, Nurul.2011. Mudah Belajar Bahasa Arab, Amzah,
Purwokerto.
http://nahwusharaf.wordpress.com/bahasa-arab/nahwu-shorof/kata-kerja-fiil/jamid-dan-mutasharrif/html.
[1]
Nurul Huda.2011. Mudah Belajar bahasa Arab, (Purwokerto: Amzah), h.30.
[2] Achmad Sunarto.1990.kidah-kaidah bahasa
arab terjemah,(alhidayah surabayah),h. 14.
[3] http://nahwusharaf.wordpress.com/bahasa-arab/nahwu-shorof/kata-kerja-fiil/jamid-dan-mutasharrif/
[5]Aunur rofiq bin ghufron. 2010.
Ringkasan kaidah-kaidah bahasa arab. Pustaka al furqan.h.49
Tidak ada komentar:
Posting Komentar