Kamis, 04 Juni 2015

Fi'il Jaamid & Mutasharrif



KATA PENGANTAR

 Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas segala limpahan taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “fiil jamid dan fiil mutasharrif” dalam bentuk sederhana.
Salawat dan Salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. Nabi Sebagai suri tauladan dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis menyadari segala kekurangan dan keterbatasan kemampuan yang penulis miliki dalam penyelesaian makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kebaikan dan kesempurnaan makalah ini sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Dengan segala kerendahan hati penulis haturkan ucapan terimah kasih yang setulus-tulusnya kepada bapak/ ibu dosen yang bersangkutan mengajar mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam yang dengan ikhlas membagi pengetahuan dan bimbingannya kepada kami.
Akhirnya kepada Allah SWT. Kami serahkan segalanya, semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin!
Parepare, 08 Nopember 2012
                                                                        Penulis


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………….…………………..…………………...1
A.    Latar Belakang.............................................................................................1
B.     Rumusan Masalah........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………2
A.    Pengertian fiil jamid.....................................................................................2
B.     Pengertian fiil mutasharrif............................................................................5
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………..6
A.    Kesimpulan..................................................................................................6
B.     Saran............................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………7

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kita memahami bahwa selama ini fiil itu dapat berubah-ubah namun dapat kita ketauhi bahwa ada fiil yang tidak dapat di ubah baik dari beentuk fiil madi, fiil mudhare, fiil amar yakni fiil jamid, sedangkan fiil mutashorrif yaitu fill yang dapat berubah sesuai dengan tasrifnya inilah yang akan penulis bahas dalam makalah ini.
B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang ingin di capai berdasarkan latar belakang yang ingin dicapai antara lain yaitu:
1.     Apa pengertian fiil jamid?
2.     Apa pengerian fiil mutashorrif?   
C.    Tujuan
Berdasarkan latar belakang  dan rumusan masalah di atas tujuan yang hendak dicapai adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui pengertian fiil jamid.
2.      Untuk mengetahui pengertian fiil mutashorrif.




BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Fiil Jamid
            Kata jamid adalah kata asal (orisinal), kata bukan bentukan, ataupun turunan dari kata lain. Atau dengan perkataan lain, kata dalam bentuk apa adanya seperti sejak pertama kali digunakan. Kata jamid ini ada yang dari golongan kata kerja (fi’il) dan ada juga dari golongan kata benda (maushuf).[1]
          Fi’il Jamid Adalah Kalimah Fi’il yang hanya mempunyai satu bentuk Shighah. Baik hanya berbentuk Fi’il Madhi saja. atau hanya berbentuk Fi’il Amar saja. Atau ada hanya berbentuk Fi’il Mudhari’  saja tapi jarang.
          Fi’il ini selalu dalam satu bentuk dan tidak boleh dibentuk menjadi bentuk kata yang lain. Disamping itu, ia juga netral, artinya tidak terikat penggunaannya dengan waktu. Walaupun demikian apabila dilihat dari bentuknya dan bisa dikatakan fiil yang tetap pada bentuknya[2], fi’il jamid ini terdapat dalam tiga bentuk, yaitu sebagai berikut:
1.     fiil jamid yang hanya mempunyai bentuk fiil madhi saja:



·         لَيس: tidak
Contoh:
وَأَنَّ اللَّهَ لَيْسَ بِظَلَّامٍ لِلْعَبSesungguhnya Allah bukanlah sekali-kali                penganiyaya hambahnya 
·         : هَيهَات jauh sekali

Contoh

·         نِعم : sebaik-baiknya
contoh
نِعْمَ الرَّجُلُ أبُو بَكْرٍ                                                                   
Sebaik-baik lelaki adalah abu bakar
·         عَسَى    : semoga
Contoh:                    
Mudah-mudahan Allah memaafkan mereka :              عسى اللّه أن يعفوعنهم
·       بِعُس   : Sejelek-jeleknya  
Contoh
ئْسَ الرَّجُلُ أبُو لَهَبَ                                                                                                                     Seburuk-buruknya lelaki adalah Abu Lahab 
·         تَبَارَكَ : maha suci

تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
               Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam
2.      fiil jamid yang hanya   bentuk fi’il mudhari saja ’, seperti:  يَهْبِطُ , artinya berkokok.

Contoh
           Ayam itu sedang berkokok:                                                      يَهْبِتُ الدٌجَاج

3.      fiil jamid yang hanya  bentuk fi’il amar saja, seperti:
·         تُعَلٌم : percayalah
تَعَلَّمْ أَنّ الرِّبَا بَلاَءٌ
           Percayalah! Sesungguhnya Riba itu membawa petaka

·         هَبْ : anggaplah
فَقُلْتُ أَجِرْنِي أَبَا خَالِدٍ × وَإِلاَّ فَهَبْنِي امْرَأً هَالِكًا
           Aku Cuma bisa berkata… pertahankanlah aku wahai Abu Khalid…atau jika tidak… maka anggaplah aku seorang yang telah binasa

·         تَعَالَ : ayo
هَيَّا زَيْد تَعَالَ Hai Zaid…Kemarilah                                                                      

·         هَاتِ : bawalah/ tunjukan
قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ                                  
Katakanlah: Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar.[3]

B.     Pengertian Fiil mutasharrif
Fiil mutasharrif adalah fiil yang bisa di ubah ke fiil lain, fiil mutasarrif terbagi atas dua yaitu:
a.       متصرّف تامُّ (sempurnah/bisa madhi, mudhore, dan amar) seperti:
كتب – يكتب- أكتب
b.      متصرّف ناقص ( hanya madhi dan mudhari saja )[4][5]
ماىزال                                         * مافتئ – ما يفتأ مازال - *
* ماانفكّ – ماينفك                                        * كاد – يكاد
* أوشك – يوشك                                         * طقق – إطفق

a.       متصرّف تامُّ (sempurnah/bisa madhi, mudhore, dan amar)
Contoh
كتب فاطمة رسلة                                       fatimah telah menulis surat

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Fi’il ini selalu dalam satu bentuk dan tidak boleh dibentuk menjadi bentuk kata yang lain. Disamping itu, ia juga netral, artinya tidak terikat penggunaannya dengan waktu. Walaupun demikian apabila dilihat dari bentuknya dan bisa dikatakan fiil yang tetap pada bentuknya.
2.      Fiil mutasharrif adalah fiil yang bisa di ubah ke fiil lain.
B.    Saran
Penulis menyadari  bahwa dalam makalah ini tidak menutup kemungkinan terdapat kesalahan penulisan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran-saran dari seluryh pihak yang membaca makalah ini. Karena penulis menyadari bahwa penulis juga adalah manusia yang tak luput dari kesalahan dan kehilafan








DAFTAR PUSTAKA
Abdul rahim. Ringksan kaidah-kaidah bahasa Arab (Mahad Al-Furqan Al-Islamiyah).
Achmad Sunarto.1990.kidah-kaidah bahasa arab terjemah,(alhidayah surabayah),
Aunur rofiq bin ghufron. 2010. Ringkasan kaidah-kaidah bahasa arab. Pustaka al                                                        furqan.
Huda, Nurul.2011. Mudah Belajar Bahasa Arab, Amzah, Purwokerto.
http://nahwusharaf.wordpress.com/bahasa-arab/nahwu-shorof/kata-kerja-fiil/jamid-dan-mutasharrif/html.


[1] Nurul Huda.2011. Mudah Belajar bahasa Arab, (Purwokerto: Amzah), h.30.
[2] Achmad Sunarto.1990.kidah-kaidah bahasa arab terjemah,(alhidayah surabayah),h. 14.
[3] http://nahwusharaf.wordpress.com/bahasa-arab/nahwu-shorof/kata-kerja-fiil/jamid-dan-mutasharrif/
[4] Abdul rahim. Ringksan kaidah-kaidah bahasa Arab, (معهدالفرفان الإسلامي).h.41.
[5]Aunur rofiq bin ghufron. 2010. Ringkasan kaidah-kaidah bahasa arab. Pustaka al furqan.h.49

Tidak ada komentar:

Posting Komentar