KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الرحيم
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT. Karena tanpa limpahan rahmat-Nya kami sebagai hamba tiada artinya
baik dimata sesama hamba lebih-lebih di hadapan Allah.
Shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada baginda
Rasulullah SAW. Karena beliaulah Nabi yang berhasil membawa manusia dari
kegelapan menuju zaman terang benderang seperti yang kita rasakan pada saat
ini.
Banyak
hal yang membuat kami harus bersyukur kepada Allah SWT. Diantaranya dengan
terselesaikannya makalah kami ini. Hal ini merupakan nikmat besar bagi kami,
meskipun kami menyadari bahwa dalam makalah ini sangat banyak terdapat
kesalahan, namun itu diluar dari kesengajaan kami oleh karena itu kritik dan
saran yang sifatnya membangun sangatlah kami harapkan.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat
memberikan penambahan yang luas kepada pembaca. Walaupun karya tulis ilmiah ini
mempunyai kekurangan. Penyusunan mohon agar pembaca memberikan kritik dan
sarannya yang sifatnya membangun, karena karya tulis ilmiah ini menurut penulis
masih jauh dari sempurna.
Parepare, 01 Desember 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..........................................................................................................i
Daftar
Isi.................................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah...............................................................................1
B. Rumusan
Masalah........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan…......................................................................................2
D. Manfaat Penulisan…....................................................................................3
BAB II. PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pendidikan Islam Pendekatan
Sosiologi....................................4
B. Konsep
Pendidikan Berbasis Sosiologi………….......................................5
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................7
B. Saran............................................................................................................7
DAFTAR
PUSTAKA..............................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Dewasa ini kehadiran agama semakin dituntut agar ikut
terlibat secara aktif memecahkan berbagai masalah yang dihadapi umat manusia.
Agama tidak boleh hanya sekedar menjadi lambang kasalehan atau berhenti sekedar
disampaikan dalam khutbah, melainkan secara konseptual menunjukkan cara-cara
yang paling efektif dalam memecahkan masalah. Tuntutan terhadap agama yang
demikian itu dapat dijawab manakala pemahaman logis normatif dilengkapi dengan
pemahaman agama yang menggunakan pendekatan lain yang secara operasional
konseptual dapat memberikan jawaban terhadap masalah yang timbul. Ada banyak
pendekatan yang dapat digunakan untuk memahami agama yang meliputi pendekatan
teologis normatif, astronomis, sosiologis, psikologis, historis, kebudayaan dan
pendekatan filosofis.
Hal ini perlu dilakukan karena melalui pendekatan tersebutlah kehadiran
agama secara fungsional dapat dirasakan oleh penganutnya. Sebaliknya tanpa
mengetahui berbagai pendekatan tersebut, maka tidak mustahil agama menjadi
sulit dipahami oleh masyarakat, tidak fungsional dan akhirnya masyarakat
mencari pemecahan masalah kedapa selain agama, dan hal ini tidak boleh terjadi.
Berkenaan dengan ini, pemakalah akan menyajikan pembahasan mengenai pendekatan sosiologis dalam studi Islam.
Berkenaan dengan ini, pemakalah akan menyajikan pembahasan mengenai pendekatan sosiologis dalam studi Islam.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat
penulis simpulkan:
1. Pengertian Pendidikan dengan
Pendekatan Sosiologi
2. Konsep Pendidikan Berbasis Sosiologi
C.
Tujuan Penulisan Makalah
Adapun tujuan dalam karya ilmiah ini,
penulisan mencoba memberikan beberapa tujuan sebagai berikut :
1.
Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitian
dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
2.
Menumbuhkan etos dikalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi
konsumen ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
3.
Karya ilmiah yang telah di tulis itu diharapkan menjadi wahana
tranformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang
yang berminat membacanya.
4.
Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
D. Manfaat Penulisan Makalah
Selanjutnya, penulisan memberikan manfaat menulis karya ilmiah sebagai
berikut:
1.
Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif.
2.
Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber.
3.
Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan.
4.
Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis.
5.
Memperoleh kepuasaan intelektual.
6.
Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Pendidikan
dengan pendekatan sosiologi dapat diartikan sebagai sebuah studi yang
memanfaatkan sosiologi untuk menjelaskan konsep pendidikan dan memecahkan berbagai problema yang
dihadapinya.[1]
Melalui pendekatan ini, interaksi antara pendidikan dan masalah sosial dikaji
secara seksama. Pendidikan, menurut pendekatan sosiologi ini, dipandang sebagai
salah satu konstruksi sosial, atau diciptakan oleh interaksi sosial. Para
sosiolog pendidikan mengkaji praktik-praktik pendidikan untuk membuktikan hubungannnya
dengan kelembagaan, tujuan, kurikulum, proses belajar-mengajar, dan berbagai
komponen pendidikan lainnya.[2]
Pendekatan sosiologi,[3]
dalam praktiknya, bukan saja ditugaskan dalam memahami masalah-masalah
pendidikan, melainkan juga dalam memahami berbagai bidang lainnya, seperti
hukum dan agama sehingga muncullah studi tentang sosiologi hukum dan sosiologi
agama.
Pendidikan dengan pendekatan sosiologi
ini menarik dan penting dikaji dan diketahui karena beberapa alasan. Pertama, konsep pendidikan, melalui
pendekatan masyarakat, pendidikan dapat diartikan sebagai pewarisan kebudayaan
dari generasi tua kepada generasi muda agar hidup masyarakat tetap
berkelanjutan. Kedua, pendidikan
adalah salah satu bentuk interaksi manusia. Ia adalah suatu tindakan sosial
yang memungkinkan terjadinya interaksi melalui suatu jaringan hubungan-hubungan
kemanusian. Ketiga, di kalangan
progresivisme, sebagaimana yang diterapkan saat ini, dinyatakan bahwa setiap anak didik memmiliki akal dan
kecerdasan yang merupakan kelebihan manusia dibanding makhluk lain. Pendidikan,
sebagai wahana yang paling efektif dalam melaksanakan proses pendidikan,
tentulah beorientasi pada sifat dan hakikat anak didik sebagai manusia yang
berkembang. Kemudian, usaha yang perlu dilakukan itu bagaimana menciptakan
kondisis edukatif yang memberikan motivasi dan stimulasi sehingga kecerdasan
anak didik dapat berfungsi dan berkembang dengan baik. Selanjutnya, aliaran
progesivisme berpendapat bahwa ini, selain harus memuat mata pelajaran yang
berkaitan dengan kepentingan nasional, juga mata pelajaran yang berkaitan
dengan kepentingan lokal. Kelima, setelah
terjadinya era reformasi di tahun 1998 sampai sekarang, perhatian terhadap
kepentingan masyarakatsemakin meningkat. Program dan kegiatan pendidikan selain
harus mencerminkan aspirasi dan kepentingan masyarakat, juga harus melibatkan
kepentingan masyarakat. Keenam,
bangsa di dunia menyelenggarakan pendidikan yang disesuaikan dengan kepentingan
negaranya. Dari segi kebudayaan berbagai negara tersebut. Masing-masing
kebudayaan tersebut memiliki karakterteristik sendiri-sendiri.[4]
Sosiologi mempelajari masyarakat meliputi gejala-gejala sosial, struktur
sosial, perubahan sosial dan jaringan hubungan atau interaksi manusia sebagai
makhluk individu dan makhluk sosial. Sosiologi memiliki berbagai paradigma
untuk mengkaji suatu masalah, sehingga sosiologi merupakan ilmu sosial yang
berparadigma ganda.
B.
Konsep
Pendidikan Berbasisi Sosiologi
Kuatnya
pengaruh perkembangan masyarakat amat mempengaruhi masyarakat terhadap visi,
misi, tujuan, kurikulum, proses belajar-mengajar, manajemen, sarana prasarana,
biaya dan aspek pendidikan lainny dapat dikemukakan sebagai berikut.
Pertama, visi
pendidikan saat ini, sebagaimana ditetapkan dalm Rencana Strategi apendidikan
Nasional 2005-2009, adalah terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial
yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia
berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif
menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Kedua, misi pendidikan nasional sebagaimana dimuat dalam
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan.[5] Ketiga, tujuan pendidikan nasional
sebagaimanadimuat dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dinyatakan bahwa pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa
dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa, berakhlak
mulia, serta menguasai ilmu pengetahuan, tehnologi, dan seni dalam mewujudkan
masyarakat yang maju, adil, makmur, dan beradab berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.[6]
Keempat, dalam
kurikulum pendidikan sebagaimana dimuat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidkan dinyatakan bahwa kurikulum untuk
jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah. Kelima, proses pembelajaran pada setiap
satuan pendidikan agar diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi, peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitass, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dapat perkembangan fisik serta psikologi peserta
didik. Keenam, pengelolaan pendidikan
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah menerapkan manajemen berbasis
sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi,
keterbukaan, dan akuntabilitas.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pendidikan dengan pendekatan sosiologi
dapat diartikan sebagai sebuah studi yang memanfaatkan sosiologi untuk
menjelaskan konsep pendidikan dan
memecahkan berbagai problema yang dihadapinya. Melalui pendekatan ini,
interaksi antara pendidikan dan masalah sosial dikaji secara seksama. Para
sosiolog pendidikan mengkaji praktik-praktik pendidikan untuk membuktikan
hubungannnya dengan kelembagaan, tujuan, kurikulum, proses belajar-mengajar,
dan berbagai komponen pendidikan lainnya.
Pendidikan dengan pendekatan sosiologi
ini menarik dan penting dikaji dan diketahui karena beberapa alasan.
Pendidikan, sebagai wahana yang paling efektif dalam melaksanakan proses
pendidikan, tentulah beorientasi pada sifat dan hakikat anak didik sebagai
manusia yang berkembang. Program dan kegiatan pendidikan selain harus
mencerminkan aspirasi dan kepentingan masyarakat, juga harus melibatkan
kepentingan masyarakat.
B. Saran
Dalam karya tulis ini
penulis berkeinginan memberikan saran kepada pembaca. Dalam pembuatan karya
tulis ini penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan–kekurangan
baik dari bentuk maupun isinya. Adapun saran yang ingin di sampaikan penulis
yaitu :
1.
Penulis menyarankan kepada pembaca agar ikut peduli dalam mengetahui
sejauh mana pembaca mempelajari tentang menulis ilmiah.
2.
Semoga dengan karya tulis ini
para pembaca dapat menambah cakrawala ilmu pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 1991. Sosiologi pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta
Depatemen Pendidikan Nasional, 2005-2009. Rencana Strategi Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta: Dep-diknas
, Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakata: Dep-diknas
, Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional
Khoiri,
Imam. 2002. Aneka Pendekatan Studi Agama,
Yogyakarta: LkiS
Soekanto,
Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu
Pengantar, Jakarta: Rajawali
[1] Abu Ahmadi, Sosiologi pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), cet. I. hlm. 3.
[2] Imam Khoiri, Aneka Pendekatan Studi Agama, (Yogyakarta: LkiS, 2002), cet. I.
hlm. 267.
[3] Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta:
Rajawali, 1982), Edisi Baru, hlm. 12.
[4] M. Sadat Ismail, Benturan antar Peradaban daan Masa Depan
Politik Dunia, (Yogyakarta: Qalam, 2007), cet. X, hlm. 373-435.
[5] Departemen Pendidikan Nasional, Rencana Strategi Departemen Pendidikan
Nasional 2005-2009, op. cit, hlm. 10.
[6] Departemen pendidikan Nasional, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Lihat pula Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, (Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional 2006), hlm. 3.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar