Kamis, 04 Juni 2015

Ilmu Pendidikan Islam Dengan Pendekatan Sosiologi



KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الرحيم
       Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena tanpa limpahan rahmat-Nya kami sebagai hamba tiada artinya baik dimata sesama hamba lebih-lebih di hadapan Allah.
       Shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada baginda Rasulullah SAW. Karena beliaulah Nabi yang berhasil membawa manusia dari kegelapan menuju zaman terang benderang seperti yang kita rasakan pada saat ini.
       Banyak hal yang membuat kami harus bersyukur kepada Allah SWT. Diantaranya dengan terselesaikannya makalah kami ini. Hal ini merupakan nikmat besar bagi kami, meskipun kami menyadari bahwa dalam makalah ini sangat banyak terdapat kesalahan, namun itu diluar dari kesengajaan kami oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangatlah kami harapkan.
          Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan penambahan yang luas kepada pembaca. Walaupun karya tulis ilmiah ini mempunyai kekurangan. Penyusunan mohon agar pembaca memberikan kritik dan sarannya yang sifatnya membangun, karena karya tulis ilmiah ini menurut penulis masih jauh dari sempurna.


Parepare, 01 Desember 2012

Penyusun

DAFTAR ISI
Kata Pengantar..........................................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah...............................................................................1
B.     Rumusan Masalah........................................................................................2
C.     Tujuan Penulisan…......................................................................................2
D.    Manfaat Penulisan…....................................................................................3
BAB II. PEMBAHASAN
A.    Pengertian Pendidikan Islam Pendekatan Sosiologi....................................4
B.     Konsep Pendidikan  Berbasis Sosiologi………….......................................5
BAB III. PENUTUP
A.    Kesimpulan..................................................................................................7
B.     Saran............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
      Dewasa ini kehadiran agama semakin dituntut agar ikut terlibat secara aktif memecahkan berbagai masalah yang dihadapi umat manusia. Agama tidak boleh hanya sekedar menjadi lambang kasalehan atau berhenti sekedar disampaikan dalam khutbah, melainkan secara konseptual menunjukkan cara-cara yang paling efektif dalam memecahkan masalah. Tuntutan terhadap agama yang demikian itu dapat dijawab manakala pemahaman logis normatif dilengkapi dengan pemahaman agama yang menggunakan pendekatan lain yang secara operasional konseptual dapat memberikan jawaban terhadap masalah yang timbul. Ada banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk memahami agama yang meliputi pendekatan teologis normatif, astronomis, sosiologis, psikologis, historis, kebudayaan dan pendekatan filosofis.
      Hal ini perlu dilakukan karena melalui pendekatan tersebutlah kehadiran agama secara fungsional dapat dirasakan oleh penganutnya. Sebaliknya tanpa mengetahui berbagai pendekatan tersebut, maka tidak mustahil agama menjadi sulit dipahami oleh masyarakat, tidak fungsional dan akhirnya masyarakat mencari pemecahan masalah kedapa selain agama, dan hal ini tidak boleh terjadi.
Berkenaan dengan ini, pemakalah akan menyajikan pembahasan mengenai pendekatan sosiologis dalam studi Islam.
B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat penulis simpulkan:
1.      Pengertian Pendidikan dengan Pendekatan Sosiologi
2.      Konsep Pendidikan Berbasis Sosiologi

C.    Tujuan Penulisan Makalah
      Adapun tujuan dalam karya ilmiah ini, penulisan mencoba memberikan beberapa tujuan sebagai berikut :
1.      Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitian dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
2.      Menumbuhkan etos dikalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
3.      Karya ilmiah yang telah di tulis itu diharapkan menjadi wahana tranformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang  berminat membacanya.
4.      Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.


D. Manfaat Penulisan Makalah
     Selanjutnya, penulisan memberikan manfaat menulis karya ilmiah sebagai berikut:
1.      Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif.
2.      Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber.
3.      Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan.
4.      Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis.
5.      Memperoleh kepuasaan intelektual.
6.      Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.














BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian
Pendidikan dengan pendekatan sosiologi dapat diartikan sebagai sebuah studi yang memanfaatkan sosiologi untuk menjelaskan konsep pendidikan dan  memecahkan berbagai problema yang dihadapinya.[1] Melalui pendekatan ini, interaksi antara pendidikan dan masalah sosial dikaji secara seksama. Pendidikan, menurut pendekatan sosiologi ini, dipandang sebagai salah satu konstruksi sosial, atau diciptakan oleh interaksi sosial. Para sosiolog pendidikan mengkaji praktik-praktik pendidikan untuk membuktikan hubungannnya dengan kelembagaan, tujuan, kurikulum, proses belajar-mengajar, dan berbagai komponen pendidikan lainnya.[2]
      Pendekatan sosiologi,[3] dalam praktiknya, bukan saja ditugaskan dalam memahami masalah-masalah pendidikan, melainkan juga dalam memahami berbagai bidang lainnya, seperti hukum dan agama sehingga muncullah studi tentang sosiologi hukum dan sosiologi agama.
      Pendidikan dengan pendekatan sosiologi ini menarik dan penting dikaji dan diketahui karena beberapa alasan. Pertama, konsep pendidikan, melalui pendekatan masyarakat, pendidikan dapat diartikan sebagai pewarisan kebudayaan dari generasi tua kepada generasi muda agar hidup masyarakat tetap berkelanjutan. Kedua, pendidikan adalah salah satu bentuk interaksi manusia. Ia adalah suatu tindakan sosial yang memungkinkan terjadinya interaksi melalui suatu jaringan hubungan-hubungan kemanusian. Ketiga, di kalangan progresivisme, sebagaimana yang diterapkan saat ini, dinyatakan  bahwa setiap anak didik memmiliki akal dan kecerdasan yang merupakan kelebihan manusia dibanding makhluk lain. Pendidikan, sebagai wahana yang paling efektif dalam melaksanakan proses pendidikan, tentulah beorientasi pada sifat dan hakikat anak didik sebagai manusia yang berkembang. Kemudian, usaha yang perlu dilakukan itu bagaimana menciptakan kondisis edukatif yang memberikan motivasi dan stimulasi sehingga kecerdasan anak didik dapat berfungsi dan berkembang dengan baik. Selanjutnya, aliaran progesivisme berpendapat bahwa ini, selain harus memuat mata pelajaran yang berkaitan dengan kepentingan nasional, juga mata pelajaran yang berkaitan dengan kepentingan lokal. Kelima, setelah terjadinya era reformasi di tahun 1998 sampai sekarang, perhatian terhadap kepentingan masyarakatsemakin meningkat. Program dan kegiatan pendidikan selain harus mencerminkan aspirasi dan kepentingan masyarakat, juga harus melibatkan kepentingan masyarakat. Keenam, bangsa di dunia menyelenggarakan pendidikan yang disesuaikan dengan kepentingan negaranya. Dari segi kebudayaan berbagai negara tersebut. Masing-masing kebudayaan tersebut memiliki karakterteristik sendiri-sendiri.[4]
      Sosiologi mempelajari masyarakat meliputi gejala-gejala sosial, struktur sosial, perubahan sosial dan jaringan hubungan atau interaksi manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Sosiologi memiliki berbagai paradigma untuk mengkaji suatu masalah, sehingga sosiologi merupakan ilmu sosial yang berparadigma ganda.

B.     Konsep Pendidikan Berbasisi Sosiologi
Kuatnya pengaruh perkembangan masyarakat amat mempengaruhi masyarakat terhadap visi, misi, tujuan, kurikulum, proses belajar-mengajar, manajemen, sarana prasarana, biaya dan aspek pendidikan lainny dapat dikemukakan sebagai berikut.
Pertama, visi pendidikan saat ini, sebagaimana ditetapkan dalm Rencana Strategi apendidikan Nasional 2005-2009, adalah terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Kedua, misi pendidikan nasional sebagaimana dimuat dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan.[5] Ketiga, tujuan pendidikan nasional sebagaimanadimuat dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, serta menguasai ilmu pengetahuan, tehnologi, dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, dan beradab berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.[6]
Keempat, dalam kurikulum pendidikan sebagaimana dimuat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidkan dinyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.  Kelima, proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan agar diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi, peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitass, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dapat perkembangan fisik serta psikologi peserta didik. Keenam, pengelolaan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
      Pendidikan dengan pendekatan sosiologi dapat diartikan sebagai sebuah studi yang memanfaatkan sosiologi untuk menjelaskan konsep pendidikan dan  memecahkan berbagai problema yang dihadapinya. Melalui pendekatan ini, interaksi antara pendidikan dan masalah sosial dikaji secara seksama. Para sosiolog pendidikan mengkaji praktik-praktik pendidikan untuk membuktikan hubungannnya dengan kelembagaan, tujuan, kurikulum, proses belajar-mengajar, dan berbagai komponen pendidikan lainnya.
      Pendidikan dengan pendekatan sosiologi ini menarik dan penting dikaji dan diketahui karena beberapa alasan. Pendidikan, sebagai wahana yang paling efektif dalam melaksanakan proses pendidikan, tentulah beorientasi pada sifat dan hakikat anak didik sebagai manusia yang berkembang. Program dan kegiatan pendidikan selain harus mencerminkan aspirasi dan kepentingan masyarakat, juga harus melibatkan kepentingan masyarakat.
B. Saran
       Dalam karya tulis ini penulis berkeinginan memberikan saran kepada pembaca. Dalam pembuatan karya tulis ini penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan–kekurangan baik dari bentuk maupun isinya. Adapun saran yang ingin di sampaikan penulis yaitu :
1.   Penulis menyarankan kepada pembaca agar ikut peduli dalam mengetahui sejauh mana pembaca mempelajari tentang menulis ilmiah.
2.   Semoga dengan karya tulis ini para pembaca dapat menambah cakrawala ilmu pengetahuan.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 1991. Sosiologi pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta
Depatemen Pendidikan Nasional, 2005-2009. Rencana Strategi Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta: Dep-diknas
                                                , Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakata: Dep-diknas
                                                  , Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional


Khoiri, Imam. 2002. Aneka Pendekatan Studi Agama, Yogyakarta: LkiS
Soekanto, Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Rajawali


[1] Abu Ahmadi, Sosiologi pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), cet. I. hlm. 3.
[2] Imam Khoiri, Aneka Pendekatan Studi Agama, (Yogyakarta: LkiS, 2002), cet. I. hlm. 267.
[3] Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Rajawali, 1982), Edisi Baru, hlm. 12.
[4] M. Sadat Ismail, Benturan antar Peradaban daan Masa Depan Politik Dunia, (Yogyakarta: Qalam, 2007), cet. X, hlm. 373-435.
[5] Departemen Pendidikan Nasional, Rencana Strategi Departemen Pendidikan Nasional 2005-2009, op. cit, hlm. 10.
[6] Departemen  pendidikan Nasional, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.  Lihat pula Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional 2006), hlm. 3.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar